Teknikal dan Fundamental INKP : Perkuat Bisnis Kemasan, Bagaimana Prospeknya?
Saham INKP kemarin ditutup anjlok 7,5 persen di level Rp17.575 per saham
Saham INKP kemarin ditutup anjlok 7,5 persen di level Rp17.575 per saham
Bareksa.com - Harga saham PT Indah Kiat Pulp & PaperTbk (INKP) pada perdagangan Kamis, 28 Juni 2018, saham INKP ditutup anjlok 7,5 persen dengan berakhir di level Rp17.575 per saham. Saham INKP ditransaksikan sebanyak 8.156 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp171,28 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top seller atau sebagai penjual terbanyak saham INKP pada perdagangan kemarin antara lain Mirae Asset Sekuritas (YP) dengan nilai penjualan Rp20,18 miliar, kemudian Mandiri Sekuritas (CC) Rp18,07 miliar, dan Mega Capital Sekuritas (CD) Rp12,9 miliar.
Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi INKP secara keseluruhan yaitu 11,78 persen, 10,55 persen, dan 7,53 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
INKP Memperkuat Bisnis Kemasan
Perkembangan e-commerce dan industri global mendorong prospek bisnis produsen kertas. Dua emiten kertas Grup Sinarmas, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), ikut menikmati berkah dari pertumbuhan permintaan dunia.
Direktur INKP, Kurniawan Yuwono, menyebutkan tren permintaan kemasan atau packaging di dunia berpotensi tumbuh 3 persen hingga tahun 2020 mendatang. Tak mau menyia-nyiakan potensi pasar, INKP berencana membangun pabrik baru yang fokus memproduksi kemasan.
Demi memuluskan ekspansi tersebut, INKP mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) US$ 618 juta.
"Capex untuk tahun 2018 yang besar terdiri dari pembangunan integrated wide packaging product, lainnya untuk pembangunan tissue boiler dan biaya maintenance," ungkap Kurniawan dalam paparan publik INKP, Rabu (27/6) seperti dilansir dari Tribunnews.
Pabrik yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat, ini memiliki kapasitas produksi 750.000 ton per tahun. Manajemen INKP menjadwalkan pabrik mulai beroperasi kuartal II 2020. Potensi pasarnya masih cukup besar.
Terlebih, Indonesia lebih kompetitif dari sisi bahan baku daripada produsen yang ada di China. Meski masih perlu mengimpor bahan baku kertas bekas dari AS dan Eropa, Indonesia memiliki sumber bahan baku pulp sendiri.
Di sisi lain, perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok justru membawa berkah bagi prospek bisnis INKP dan TKIM. Sebab, perang dagang ini justru membuat harga pulp atau bubur kertas semakin melambung.
Analisis TeknikalINKP
Sumber : Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham INKP pada perdagangan kemarin membentuk bearish candle dengan body yang cukup besar menggambarkan saham ini bergerak negatif dengan rentang pelemahan harga yang cukup lebar.
Apabila dilihat secara trennya, saham INKP terlihat pada perdagangan kemarin ditutup di bawah garis MA 20 yang mengindikasikan adanya potensi uptrend yang patah.
Namun melihat volume yang relatif kecil pada perdagangan kemarin, menandakan belum adanya aksi distribusi besar pada saham ini. Di sisi lain, investor asing juga terlihat masih melakukan aksi beli bersih (net buy) di saham INKP senilai Rp28,76 miliar.
Indikator relative strength index (RSI) saham INKP terpantau masih bergerak turun mengindikasikan adanya sinyal penurunan cukup kuat dengan support terdekat berada di level psikologis Rp17.000 per saham.
(AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.