Inflasi China Kerek Harga Nikel dan Kertas, Saham-saham Ini Prospektif
Saham ANTM, INCO, NCKL, INKP dan TKIM melesat
Saham ANTM, INCO, NCKL, INKP dan TKIM melesat
Bareksa.com - China mencatatkan inflasi 0,7% pada Februari 2024. Inflasi ini merupakan yang pertama kali dalam 5 bulan terakhir, setelah sebelumnya Negara Panda langganan deflasi.
Menurut Tim Analis Bareksa, negara dengan ekonomi terbesar kedua dunia itu didera deflasi akibat krisis industri properti berkepanjangan, sehingga menurunkan kepercayaan konsumen dan mengakibatkan penurunan belanja masyarakat.
Promo Terbaru di Bareksa
Pemerintah China memutuskan untuk membantu salah satu pengembang properti ternama yakni Vanke, agar terhindar dari kebangkrutan melalui skema penukaran obligasi tanpa jaminan menjadi obligasi dengan jaminan. Melalui skema ini, Vanke bisa terhindar dari gagal bayar dan bank-bank yang berpartisipasi akan menerima jaminan sehingga mengurangi potensi kerugian di kemudian hari. Pasca pemberitaan ini, harga saham Vanke naik 10% di Bursa Efek Hong Kong kemarin.
Kabar gembira ini membawa sentimen positif sehingga indeks properti China dan Hong Kong ikut terkerek naik. Saat ini indeks properti China dan Hong Kong sudah naik 20% dari titik terendah tahun ini, atau dengan kata lain sudah masuk fase bullish.
Selain mengerek indeks properti, Tim Analis Bareksa menilai komoditas nikel yang merupakan bahan baku besi baja ikut menguat menjadi US$18.551 per ton. Dengan demikian harga nikel sudah naik 18% dari titik terendah tahun ini.
Perkembangan ini mengakibatkan harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menguat 3.5% jadi Rp1.620, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) melesat 7,7% jadi Rp4.300, serta PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) melonjak 7,47% jadi Rp945 per saham pada Rabu (13/3).
Di saat bersamaan, harga bubur kertas meningkat jadi 6.000 yuan per ton, atau menguat 10% dari harga terendah dalam 6 bulan terakhir. Saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) naik 2,1% menjadi Rp8.475 dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) menguat 0,7% jadi Rp6.900 pada Rabu (13/3).
(Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.