Saham SWAT Naik Tiga Kali Lipat Sejak IPO, Bagaimana Keuangannya?
Saham SWAT selalu terkena auto rejection selama 5 hari perdagangan sejak IPO
Saham SWAT selalu terkena auto rejection selama 5 hari perdagangan sejak IPO
Bareksa.com - Saham PT Sriwahana Adityakarta Tbk (SWAT) sepertinya harus rehat sejenak setelah lima hari perdagangan berturut-turut terus naik menyentuh batas tertinggi di pasar reguler Bursa Efek Indonesia. Emiten yang baru saja tercatat (listing) awal bulan ini ternyata memang memiliki pertumbuhan yang cemerlang dalam tiga tahun terakhir.
Pada hari ini 26 Juni 2018 (hingga pukul 13.50 WIB), saham SWAT mengalami koreksi sebesar 4,87 persen ke level harga Rp585 per lembar saham, setelah mengalami kenaikan yang sangat signifikan sejak listing hari pertama di pasar sekunder pada 8 Juni lalu dan selalu mengalami penolakan otomatis (auto rejection) akibat order yang menyentuh batas tertinggi harian. Meski terkoreksi hari ini, saham ini sudah melonjak 3,6 kali lipat dari harga penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) di Rp160.
Dalam beberapa hari terakhir, memang saham ini menjadi yang paling aktif di bursa dengan selalu menduduki daftar teratas frekuensi terbesar. Meski bisnisnya terbilang masih kecil, pertumbuhan kinerja keuangan emiten berbasis di Solo ini pun cukup menarik.
Promo Terbaru di Bareksa
Kinerja Keuangan SWAT (dalam jutaan rupiah)
Sebagai informasi, PT Sriwahana Adityakarta Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di sektor industri paper packaging yang memiliki kekuatan bisnis terintegrasi dari hulu ke hilir. Contoh produk perseroan seperti kertas berbentuk pipa, kertas berbentuk kerucut, dan karton bergelombang.
Sementara itu, perusahaan yang memulai usahanya sejak tahun 1990 itu telah mencatatkan kinerja yang cukup baik sepanjang tahun 2017 lalu. Pendapatan perusahaan mengalami kenaikan sebesar 45 persen menjadi Rp174,1 miliar dari Rp120,1 miliar pada tahun 2016. Pada saat yang sama, laba bersih tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 6 persen menjadi Rp819 juta dari Rp773 juta pada 2016.
Pendapatan naik cukup tinggi pada tahun 2017 didukung oleh penjualan dari beberapa produk perusahaan, seperti penjualan karton box yang meningkat 62 persen (YoY) menjadi Rp126,5 miliar, penjualan paper cones yang meningkat 16 persen (YoY) menjadi Rp41,6 miliar. Sedangkan untuk penjualan paper tube sedikit mengalami perlambatan pertumbuhan sebesar 2 persen (YoY) menjadi Rp6,2 miliar.
Penjabaran Pendapatan SWAT (dalam jutaan rupiah)
Berdasarkan kinerja tahun 2017, pendapatan Sriwahana ditopang oleh penjualan dari karton box, yang berkontribusi sebesar 73 persen terhadap pendapatan, dan selebihnya penjualan dari paper cones dan paper tube yang masing-masing berkontribusi sebesar 24 persen dan 4 persen terhadap penjualan sepanjang 2017.
Secara umum, kinerja Sriwahana akan terpengaruh dari pertumbuahan ekonomi Indonesia dan juga pertambahan jumlah populasi. Dengan pertumbuhan ekonomi yang yang stabil tentu akan menjadi faktor positif bagi pertumbuhan industri manufaktur dan consumer goods, terutama industri makanan minuman, industri alas kaki, elektronik, dan industri peralatan rumah tangga, yang merupakan pengguna terbesar dari produk perusahaan. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.