Di Antara Penurunan Indeks LQ45, 10 Saham Ini Masih Catat Kenaikan
Kenaikan terbesar dialami PTBA dan TRAM
Kenaikan terbesar dialami PTBA dan TRAM
Bareksa.com – Penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara year to date hingga 25 Juni 2018, tak lepas dari kontribusi saham-saham yang tergabung dalam indeks LQ45.
IHSG secara year to date hingga 25 Juni 2018 turun 7,81 persen dan bertengger di level 5.859,08. Sementara, indeks saham LQ45 telah mengalami penurunan 14,88 persen menjadi 918,8.
Kontribusi indeks saham LQ45 bisa terlihat dari penurunan sebanyak 35 saham anggotanya. Artinya, ada 10 saham yang ternyata masih membukukan kenaikan harga sampai 25 Juni 2018. Dari 10 saham itu bahkan mencatat kenaikan lebih dari 50 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Saham tersebut adalah PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) dan PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM). Pada periode akhir 2017 sampai 25 Juni 2018, saham PTBA naik 67,89 persen sementara saham TRAM naik 81,82 persen.
Saham PTBA menutup tahun 2017 pada level Rp2.460 dan terus menguat sampai 29 Januari 2018 menjadi Rp3.430.
Setelah itu, PTBA beberapa kali mengalami naik turun sampai akhirnya menyentuh level tertinggi Rp4.240 pada 20 Juni 2018. Hingga 25 Juni 2018, saham PTBA pun bertengger di level Rp4.130.
Begitu juga saham TRAM. Pada akhir 2017, saham TRAM masih berada di level Rp198 dan terus menguat hingga menyentuh level tertinggi Rp414 pada 27 Februari 2018. Setelah itu, saham TRAM bergerak dalam tren menurun dan menutup perdagangan 25 Juni 2018 di level Rp360.
Perbandingan Return Saham PTBA dan TRAM
Sumber: Bareksa.com
Di luar PTBA dan TRAM, ada saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).
Saham INCO dan ANTM hingga 25 Juni 2018 mencatat kenaikan harga masing-masing 44,29 persen dan 42,4 persen.
Saham INCO yang bergerak dalam tren menguat pada awal tahun langsung melesat hingga Rp3.860 dari posisi akhir tahun 2017 Rp2.890.
Namun setelah itu, INCO justru bergerak turun dan menyentuh level terendah Rp2.750 pada 28 Maret 2018.
Pergerakkan saham INCO pun mulai naik sejak menyentuh level terendahnya dan terus menguat sampai menyentuh level tertinggi Rp4.250 pada 6 Juni 2018. Adapun per posisi 25 Juni 2018, saham INCO ada di level Rp4.170.
Sedikir berbeda, saham ANTM mulai konsisten bergerak pada kisaran level di atas Rp750 sejak 19 Januari 2018.
Sepanjang tahun ini hingga 25 Juni 2018, saham ANTM menyentuh level tertingginya di Rp995 pada 6 Juni 2018 dan menutup perdagangan 25 Juni 2018 pada level Rp890 per saham.
Daftar 10 Saham LQ45 yang Mencatat Kenaikan Harga
Sumber: Bareksa.com
Selain empat saham tadi, enam saham LQ45 lainnya yang masih dalam zona hijau antara lain PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Hanson International Tbk (MYRX), PT Indika Energy (INDY), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI).
Dengan catatan-catatan itu, otomatis hanya saham BBCA yang merupakan saham kategori big cap dan masih mencatat return positif.
(AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.