Apa yang mau kamu cari?
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Belum ada kabar positif yang berdampak terhadap perbaikan kinerja perusahaan secara fundamental belakangan ini
Belum ada kabar positif yang berdampak terhadap perbaikan kinerja perusahaan secara fundamental belakangan ini
Bareksa.com – Hingga jeda sesi I perdagangan hari ini, Rabu, 30 Mei 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,05 persen di level 6.065. Meski begitu, beberapa saham terlihat mengalami penguatan signifikan, tak terkecuali saham-saham Grup Lippo.
Setidaknya terdapat tiga saham Grup Lippo yang harga sahamnya naik 4 - 22 persen. Di antaranya harga saham perusahaan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) tercatat naik 4,5 persen menjadi Rp2.310 per lembar saham. Padahal saham LPCK sempat meroket hingga 9,5 persen di level Rp2.420 per saham.
Lalu, saham PT Multipolar Tbk (MLPL) juga naik 11 persen menjadi Rp140 per saham. Saham induk perusahaan Grup Lippo ini sempat menguat 14,3 persen di level Rp144 per saham.
Dan yang terakhir ialah saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA). Dibuka pada harga Rp304 per saham, MPPA di sesi I perdagangan hari ini menguat 22,66 persen menjadi Rp368 per saham.
Belum Ada Katalis Positif
Berdasarkan data-data terakhir, belum ada kabar positif yang berdampak terhadap perbaikan kinerja perusahaan secara fundamental.
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan lewat keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa (3/4), sepanjang tahun 2017, Multipolar mencatatkan kerugian Rp1,2 triliun.
Kerugian ini disebabkan oleh kerugian yang dicatat di beberapa anak usaha dan entitas asosiasi, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) dan First Media. Maklum, penyumbang terbesar bagi pendapatan Multipolar adalah MPPA dan Multipolar Technology (MLPT).
Sedangkan LPCK juga mencatatkan laba bersih anjlok 32,05 persen pada 2017. Berdasarkan keterbukaan informasi LPCK di situs BEI, Senin (23/4), laba perusahaan turun dari Rp539,82 miliar pada 2016, menjadi Rp366,77 miliar pada 2017.
(AM)
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.121,74 | - | |||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.109,93 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.893,98 | ||||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.085,28 | - | - | ||||
Capital Regular Income Fund Dividen | 1.028,98 | - | - | - | - |
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
SR022
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
16 Mei - 18 Jun 2025
Tipe Kupon
Fixed
SBR014
Saving Bond Ritel
Periode Pembelian
14 Jul - 7 Agt 2025
Tipe Kupon
Mengambang
SR023
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
22 Agt - 12 Sep 2025
Tipe Kupon
Fixed
ORI028
Obligasi Negara Ritel
Periode Pembelian
29 Sep - 23 Okt 2025
Tipe Kupon
Fixed
ST015
SyariahSukuk Tabungan
Periode Pembelian
10 Nov - 3 Des 2025
Tipe Kupon
Mengambang