BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Nusa Raya Cipta Targetkan Kontrak Baru 2018 Rp3,8 Triliun

Bareksa03 Mei 2018
Tags:
Nusa Raya Cipta Targetkan Kontrak Baru 2018 Rp3,8 Triliun
Sejumlah pekerja menyelesaikan proyek konstruksi gedung properti bertingkat di Jakarta. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Nusa Raya Cipta akan membagikan dividen Rp96,67 miliar, setara Rp40 per saham

Bareksa.com – PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) menargetkan kontrak baru sepanjang tahun ini Rp3,8 triliun, atau meningkat 35,7 persen dibandingkan realisasi sepanjang 2017 yang sebesar Rp2,74 triliun. Hingga kuartal I 2018, Nusa Raya memperoleh kontrak baru Rp341 miliar, atau merepresentasikan 8,9 persen dari target 2018.

Direktur Utama Nusa Raya Cipta, Hadi Winarto Christanto, mengatakan untuk mencapai target itu perseroan bakal mencari peluang proyek baru di bidang properti, industri, infrastruktur dan bidang lain yang related.

“Serta membangun kerja sama kemitraan dengan pihak asing, swasta maupun BUMN melalui proyek-proyek kerjasama operasi (KSO),” katanya di Jakarta, Kamis, 3 Mei 2018.

Promo Terbaru di Bareksa

Menurut Hadi, saat ini Nusa Raya Cipta tengah menjajaki kerja sama operasi dengan perusahaan asal Jepang. Lokasi proyek kerja sama operasi tersebut nantinya akan berada di sekitar Jabodetabek.

Dia mengaku bahwa proyek yang berhubungan dengan pengembang (developer) asing cenderung memberikan keuntungan lebih baik dibandingkan dengan lainnya. Karena itu Nusa Raya menjajaki JO dengan perusahaan asing.

Selain dengan perusahaan asing, Nusa Raya Cipta membuka jalan bekerjasama dengan badan usaha milik negara (BUMN) konstruksi. Meski begitu, dia memandang kerja sama dengan BUMN cukup terbatas karena perusahaan pelat merah konstruksi saat ini skala perusahaannya sudah cukup besar.

“Jadi peluang yang ada adalah pekerjaan segmental,” terang Hadi.

Nusa Raya Cipta sebagai perusahaan konstruksi general sebenarnya kurang cocok mengerjakan proyek segmental. Meskipun mendapatkan pekerajaan segmental, proyek tersebut kurang menguntungkan bagi perseroan. Sebab jika meleset sedikit perhitungannya, maka perseroan bisa merugi.

Di sisi lain, industri properti saat ini secara umum sedang lesu. Hadi mengatakan, di tengah kelesuan sektor properti masih terdapat beberapa proyek yang bagus, meskipun terbatas.

Proyek yang produknya bagus dan harganya reasonable sebagian besar ada di perkotaan. Maka tahun ini Nusa Raya juga bakal fokus mencari dan mengerjakan proyek properti di perkotaan.

Kompetisi konstruksi saat ini lebih ketat. Perseroan bakal lebih banyak mengerjakan proyek properti menengah-atas agar anggarannya lebih longgar dan pengembang berkenan belanja lebih besar karena kualitasnya lebih baik.

“Kalau dulu mau jual apa saja dan di mana saja bisa. Sekarang tidak bisa, lokasi dan developer sangat berpengaruh,” tutur Hadi.

Sementara itu, Nusa Raya Cipta mengaku belum mendapatkan kesempatan untuk menggarap proyek infrastruktur pemerintah. Nusa Raya Cipta baru menjajaki kerja sama dengan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) untuk menjadi inisiator proyek jalan tol Subang-Patimban.

Untuk infrastruktur swasta, Nusa Raya Cipta telah mengerjakan beberapa proyek. Salah satunya adalah proyek milik Grup MNC di Lido, Jawa Barat.

“Lido kita kerjakan melalui JO dengan partner,” katanya.

Hingga kuartal I 2018, perseroan membukukan kontrak baru Rp341 miliar, lebih rendah dibandingkan perolehan kontrak baru kuartal I tahun lalu Rp530 miliar.

Kontrak baru Nusa Raya Cipta berasal dari proyek Sika Factory Cikarang MM2100, ACS Works, Kerry Cikarang phase-3, RS Budi Medika-Lampung, Atria Ballroom Extension-Tangerang dan Jembatan Sungai Ali-Kendal.

Tahun ini Nusa Raya Cipta menargetkan pendapatan Rp2,7 triliun.

Bagi Dividen

Pemegang saham Nusa Raya sepakat menggunakan Rp96,67 miliar, setara 63 persen dari total laba bersih perseoran tahun lalu yang senilai Rp153,44 miliar, dibagikan sebagai dividen. Nilai dividen perseroan setara Rp40 per saham.

Peridoe perdagangan saham dengan hak dividen (cum) dilaksanakan di pasar reguler dan negossiasi pada 11 Mei 2018 dan pasar tunai pada 16 Mei 2018.

Sedangkan ex-dividen berlangsung pada 14 Mei 2018 untuk pasar reguler dan negosiasi serta 17 Mei di pasar tunai. Tanggal pembayaran dividen tunai pada 31 Mei 2018. (AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua