Lima Peristiwa Penting Pekan Ini, dari Serangan Suriah hingga Inflasi Inggris
Pelaku pasar menanti perkembangan lebih lanjut ketegangan Suriah
Pelaku pasar menanti perkembangan lebih lanjut ketegangan Suriah
Bareksa.com - Kondisi geopolitik dan pembicaraan perdagangan kemungkinan akan membuat investor tetap fokus pada pekan ini karena mereka mengawasi perkembangan lebih lanjut di Suriah dan mengevaluasi dampak potensial dari perselisihan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Sepakan ini juga menandai minggu besar pertama dari musim laporan keuangan kuartal pertama di Wall Street, dengan nama-nama perusahaan seperti Goldman Sachs, IBM dan Johnson dan Johnson yang akan melaporkan kinerjanya.
Sementara itu, ada juga beberapa data di Amerika Serikat yang akan dirilis minggu depan, dengan penjualan ritel menduduki daftar teratas laporan ekonomi.
Promo Terbaru di Bareksa
Kemudian dari Asia, China dijadwalkan untuk merilis laporan yang akan diawasi secara ketat yaitu tentang data pertumbuhan ekonomi kuartal pertama.
Sementara dari Eropa, pelaku pasar akan fokus pada data inflasi Inggris untuk petunjuk lebih lanjut tentang kemungkinan Bank of England (BoE) menaikkan suku bunga tahun ini.
Untuk lebih rincinya, berikut beberapa peristiwa penting yang akan terjadi pada minggu ini.
1. Ketegangan di Suriah
Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis menggempur Suriah dalam serangan udara terkoordinasi pada Jumat malam, yang disebut intervensi terbesar dalam perang saudara Suriah oleh kekuatan Barat sejak konflik dimulai pada 2011. Serangan udara itu datang sebagai tanggapan terhadap serangan senjata kimia yang diduga dilakukan oleh pasukan yang selaras dengan pemerintah Presiden Suriah Bashar Assad di Douma, sebuah kota yang dikuasai pemberontak Suriah. Presiden AS Donald Trump memuji intervensi pimpinan AS di Suriah dengan sebuah cuitan di Twitter pada hari Sabtu yang berbunyi "dilaksanakan dengan sempurna", menambahkan bahwa kampanye militer untuk menurunkan kemampuan senjata kimia rezim Assad telah mencapai tujuannya.
2. Musim Laporan Keuangan Q1 AS
Sejumlah perusahaan yang masuk dalam Indeks Dow Jones akan melaporkan kinerja keuangannya sepekan ini, bersama dengan puluhan perusahaan dalam indeks S&P 500. Ini akan menjadi minggu besar pertama dari musim laporan keuangan kuartal pertama.
Pertumbuhan laba diperkirakan akan naik sekitar 18,5 persen, menurut data Thomson Reuters, atau yang tertinggi dalam tujuh tahun terakhir, karena hasilnya kemungkinan telah didorong oleh pemotongan kebijakan pajak Presiden AS Donald Trump.
3. Penjualan Ritel AS
Departemen Perdagangan AS akan mempublikasikan data penjualan ritel untuk bulan Maret pada 8:30 pagi di hari Senin waktu setempat.
Perkiraan konsensusnya adalah bahwa laporan akan menunjukkan penjualan ritel naik 0,4 persen bulan lalu, atau rebound setelah penurunan 0,1 persen pada bulan Februari. Penjualan inti diperkirakan naik tipis 0,2 persen, sama dengan kenaikannya sebulan sebelumnya.
Naiknya penjualan ritel dari waktu ke waktu berkorelasi dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, sementara sinyal penjualan yang lebih lemah menandakan ekonomi yang menurun. Adapun belanja konsumen menyumbang sebanyak 70 persen dari pertumbuhan ekonomi AS.
4. Pertumbuhan Ekonomi Q1 China
China akan menjadi ekonomi utama pertama yang melaporkan data pertumbuhan kuartal pertama yang akan dirilis sekitar pukul 10:00 di hari Senin waktu setempat. Laporan tersebut diperkirakan menunjukkan negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut tumbuh 6,8 persen pada periode Januari-Maret untuk kuartal ketiga berturut-turut, membawa momentum dari 2017.
Bangsa Asia juga akan mempublikasikan data produksi industri Maret, investasi aset tetap dan penjualan ritel bersama dengan laporan PDB.
Angka perdagangan yang dirilis pekan lalu menunjukkan bahwa ekspor China secara tak terduga turun pada bulan Maret, menghasilkan defisit perdagangan yang jarang terjadi. Namun, sebagian besar analis menghubungkannya dengan faktor musiman dan mengatakan itu terlalu dini untuk menyebut sebuah tren.
Sementara itu, investor akan terus menilai apakah serangkaian tanggapan balasan antara AS dan China akan berakhir dalam negosiasi atau perang dagang habis-habisan antara dua negara dengan ekonomi terbesar dunia.
5. Angka Indeks Harga Konsumen (IHK) Inggris
Badan Statistik Nasional Inggris akan merilis data inflasi harga konsumen untuk bulan Maret di 08.30 pagi pada hari Rabu waktu setempat.
Analis memperkirakan IHK tahunan akan bertahan stabil di 2,7 persen, sementara inflasi inti diperkirakan sedikit naik, dari 2,4 persen menjadi 2,5 persen.
Selain laporan inflasi, pelaku pasar juga akan fokus pada data pekerjaan bulanan dan data penjualan ritel, yang masing-masing akan dirilis pada Selasa dan Kamis, untuk indikasi lebih lanjut tentang berlanjutnya pengaruh bahwa keputusan Brexit terhadap ekonomi.
BoE mempertahankan suku bunga stabil bulan lalu, tetapi dua pembuat kebijakan tiba-tiba memilih kenaikan, memperkuat pandangan bahwa suku bunga akan naik pada bulan Mei hanya untuk kedua kalinya sejak krisis keuangan tahun 2008.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.