Berita Hari Ini: Valuasi PGAS Rp38,13 Triliun, Lion Air Beli Mesin US$5,5 Miliar
EMTK segera miliki saham Kapan Lagi, Kemenhub tawarkan proyek rel kereta Trans Sulawesi dan Bandara Labuan Bajo
EMTK segera miliki saham Kapan Lagi, Kemenhub tawarkan proyek rel kereta Trans Sulawesi dan Bandara Labuan Bajo
Bareksa.com – Berikut adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi dan aksi korporasi emiten saham yang dirangkum Bareksa dari sejumlah media dan keterbukaan informasi, Rabu, 4 April 2018 :
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
Kementerian Keuangan menyatakan proses penialaian (valuasi) perusahaan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) telah selesai. Berakhirnya proses valuasi PGN membawa proses pembentukan holding badan usaha milik negara (BUMN) sektor minyak dan gas bumi (Migas) memasuki tahap akhir.
Promo Terbaru di Bareksa
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan 286/KMK.06/2018 yang terbit pada 28 Maret 2018, nilai valuasi saham PGN mencapai Rp38,136 triliun. Jumlah tersebut merepresentasikan 56,9 persen saham PGN.
Lion Air
Lion Group memesan sebanyak 380 unit mesin LEAP-1A dari CFM Internasional senilai US$5,5 miliar, atau setara Rp75,6 triliun. Perseroan nantinya akan menggunakan mesin barunya itu untuk pesawat Airbus A320neo/ A321neo.
Selain mesin LEAP-1A, Lion Group akan memesan mesin LEAP-1B sebanyak 544 unit. Mesin tersebut akan digunakan untuk pesawat Boeing 737 MAX8, MAX 9 dan MAX 10.
Lion Group menjadi pengguna mesin LEAP terbesar di dunia dengan total armada yang memanfaatkan mesin tersebut sebanyak 924 mesin LEAP senilai US$13,4 miliar.
Kesepakatan itu termasuk perluasan layanan material service agreement (MSA) selama 25 tahun untuk mesin CFM56-7B, CFM56-5B, dan LEAP-1B serta ke depannya termasuk mesin LEAP-1A.
Kementerian Perindustrian
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengusulkan penundaan selama dua tahun pelaksanaan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 82 Tahun 2017 tentang penggunaan kapal dan asuransi nasional dalam kegiatan ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO), batu bara dan beras.
Permendag Nomor 82 Tahun 2017 mengatur penggunaan angkutan laut dan asuransi nasional untuk ekspor dan impor barang tertentu. Dengan penundaan pelaksanaan, industri perkapalan nantinya diharapkan dapat membuat peta jalan (road map) terkait skema kontrak ekspor.
Road map yang dimaksud nantinya kontrak ekspor akan didorong menggunakan skema cost and freight (C&F) bukan free on board (FOB).
PT Elang Mahkota Tekonologi Tbk (EMTK)
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) segera memiliki saham PT Kapan Lagi Dot Com Network (KLN). Perseroan membeli saham Kapan Lagi pada 29 Maret 2018 melalui proses penyertaan modal.
Elang Mahkota, melalui anak usahanya, PT Kreatif Media Karya (KMK), telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat (conditional shares purchase agreement/CSPA) dengan Kapan Lagi Network.
Dalam perjanjian tersebut, KMK akan melakukan penyertaan pada 349.901 saham baru atau setara 50 persen dari modal disetor, plus satu saham dari Kapan Lagi Network.
Kementerian Perhubungan
Kementerian Perhubungan menawarkan dua proyeknya, yakni pembangunan rel kereta api Trans Sulawesi Makassar - Pare-Pare dan Bandara Labuan Bajo melalui proses kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
Kemenhub tengah mengerjakan proyek rel kereta api sepanjang 144 kilometer di Makassar. Nilai investasi proyek tersebut mencapai Rp1,3 triliun.
Pemerintah mengaku sudah ada 14 perusahaan yang berminat menjadi investor. Kemenhub berencana melelang proyek rel kereta api itu kepada investor pada Mei 2018.
Untuk Bandara Labuan Bajo, saat ini prosesnya baru pembauatan dokumen outline business case (OBC) dan final business case (FBC). Proyek tersebut diperkirakan bakal menelan biaya investasi Rp200 miliar.
Sudah ada lima investor yang tertarik pada proyek Bandar Labuan Bajo. Kemenhub akan memilah calon investor yang tertarik karena pemerintah berharap investor tidak hanya menjadi mitra kerja, tetapi dapat membangun networking. (AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.