Saham ERAA Kena Auto Rejection Atas, Ini Kinerja Keuangannya
Hingga jeda siang hari ini, saham ERAA terpantau menguat 24,8 persen ke Rp1.710
Hingga jeda siang hari ini, saham ERAA terpantau menguat 24,8 persen ke Rp1.710
Bareksa.com – Harga saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) melonjak pada perdagangan hari ini, 30 April 2018, hingga menyentuh batas atas persentase harian di pasar regular Bursa Efek Indonesia. Pergerakan harga saham emiten peritel ponsel ini yang melonjak lebih dari dua kali lipat sejak awal tahun ternyata seiring dengan kinerja keuangannya yang cemerlang dalam tiga bulan pertama 2018.
Hingga jeda siang hari ini, saham ERAA terpantau menguat 24,8 persen ke Rp1.710. Penguatan yang terjadi hari ini telah menyentuh batas atas yang diperbolehkan dalam sehari, sehingga order di atas harga tersebut terkena penolakan otomatis oleh sistem (auto rejection).
Pergerakan Saham ERAA Intraday
Promo Terbaru di Bareksa
Sepanjang tahun ini, saham ERAA sudah menguat sebesar 138 persen hingga penutupan jeda siang ini. Pada akhir 2017, saham ERAA ditutup hanya seharga Rp735.
Di tengah banyaknya sentimen negatif dari daya beli masyarakat yang berdampak pada tutupnya beberapa peritel ponsel di tahun lalu, Erajaya terbukti masih bisa membukukan kinerja cemerlang hingga kuartal pertama tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, sepanjang periode Januari – Maret 2018, Erajaya berhasil membukukan pendapatan yang tumbuh signifikan sebesar 60,3 persen secara year on year (YoY) menjadi Rp8,3 triliun dari Rp5,2 triliun pada periode yang sama tahun 2017.
Kenaikan pendapatan ini membuat laba bersih Erajaya tumbuh signifikan sebesar 241 persen YoY menjadi Rp205,3 miliar dari Rp60,8 miliar pada periode yang sama tahun 2017.
Selain itu, kinerja pendapatan ERAA yang tumbuh signifikan tersebut juga didorong oleh penjualan telepon seluler dan tablet yang tumbuh 70 persen YoY menjadi Rp6,9 triliun. Secara lebih rinci, penjualan dari bisnis ini berkontribusi sebesar 83 persen pada kuartal pertama tahun 2018 ini.
Selanjutnya, penjualan dari voucher elektronik justru mengalami penurunan tipis sebesar 7 persen menjadi Rp567 miliar. Adapun pendapatan dari bisnis yang lain secara akumulasi justru melambat atau turun sebesar 27 persen YoY menjadi Rp795,2 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pada kuartal pertama tahun ini Erajaya melakukan penjualan dari beberapa pemasok seperti PT Samsung Electronics Indonesia dan Apple South East Asia Pte. Ltd., serta Zhuhai Xiaomi Communication Co.Ltd. yang penjualannya masing-masing tumbuh sebesar 31 persen YoY, 959 persen YoY, dan 9 persen YoY dibandingkan periode yang sama tahun 2017 lalu. Adapun total persentase dari ketiga pemasok tersebut sebesar 60,1 persen dari total penjualan bersih Erajaya pada kuartal pertama 2018.
Diperkirakan ke depan, Erajaya akan terus mempertahankan kinerja yang baik tersebut, dengan dorongan dari penjualan telepon seluler yang terus bertumbuh seiring dengan budaya yang ada di masyarakat bahwa telepon merupakan suatu kebutuhan pokok untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.