Dari Google Hingga Sponsor Barcelona, Ini Daftar Investor Go-Jek
akselerasi pertumbuhan ekonomi digital, Google investasi pada Go-Jek
akselerasi pertumbuhan ekonomi digital, Google investasi pada Go-Jek
Bareksa.com – Google secara resmi menyatakan diri sebagai salah satu investor Go-Jek. Kehadiran Google menambah panjang daftar penyokong dana Go-Jek yang berasal dari berbagai belahan dunia.
VP Google Caesar Sengupta menyatakan investasi pada startup unggulan lokal merupakan strategi Google untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital.
“Investasi itu memungkinkan Google bermitra langsung dengan startup lokal unggulan di dalam ekosistem digital Indonesia yang berkembang. Langkah itu sekaligus memperdalam komitmen kami untuk mengembangkan ekonomi digital di Indonesia,” ujarnya dalam blog resmi Google, Senin (29/1).
Promo Terbaru di Bareksa
Investor – investor Go-Jek
Google menjadi salah satu dari belasan nama besar di industri teknologi yang berada di balik Go-Jek. Perusahaan teknologi terbesar dunia tersebut menanamkan modal ke Go-Jek bersama raksasa investasi Singapura, Temasek dan perusahaan asal Cina Meituan-Dianping. Salah satu investor awal Google, Sequoia Investment, telah lebih dulu mengantongi saham di Go-Jek.
Perusahaan lain yang punya saham di Go-Jek adalah sponsor Barcelona saat ini yaitu Rakuten, perusahaan e-commerce asal Jepang dan perusahaan e-commerce asal Cina JD. Raksasa teknologi Cina pesaing Alibaba, Tencent, juga ada di Go-Jek melalui Tencent Holdings.
Selain Google, perusahaan Amerika Serikat lain yang menyokong Go-Jek adalah perusahaan-perusahaan private equity yang berbasis di Wall Street yaitu Warburg Pincus dan KKR & Co. Modal Go-Jek juga datang dari Hong Kong, yaitu lewat DST Global.
Sebelumnya sebuah sumber Reuters menyebutkan bahwa Induk Google, Alphabet dan perusahaan Singapura Temasek serta investor lainnya melakukan investasi di Go-Jek sekitar $1,2 miliar.
Ranking Pengguna Internet di Dunia 2013 – 2018 (Juta Orang)
Sumber : Kominfo.go.id
Dalam artikel bertajuk “Investing in Indonesia”, Sengupta menyatakan Indonesia merupakan negara dengan populasi pengakses internet terbesar kelima di dunia dengan melibatkan lebih dari 133 juta pengguna internet.
Penggunaan internet semakin melekat dengan keseharian kehidupan penduduknya meski separuh populasi Indonesia nyatanya belum terhubung dengan Internet.
Menurutnya, ekonomi digital di dalam negeri terus berkembang hingga akhirnya memunculkan empat startup unicorn asal Indonesia. Unicorn merujuk kepada perusahaan rintisan bervaluasi di atas US$1 miliar.
Asia Tenggara saat ini memiliki sebanyak delapan startup berlabel unicorn. Artinya, separuh perusahaan rintisan unicorn kini terpusat di Indonesia. (AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.