BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Berita Hari Ini : ITMG Bidik Target Moderat, ANTM Gelar Beauty Contest

Bareksa30 Januari 2018
Tags:
Berita Hari Ini : ITMG Bidik Target Moderat, ANTM Gelar Beauty Contest
Tambang PT Indo Tambangraya Megah Tbk - ITMG (Company)

KAEF target penjualan Rp8 triliun, BIRD tingkatkan utilisasi, WEGE raih tiga kontrak baru

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa, 30 Januari 2018 :

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

Perseroan masih menerapkan strategi volume produksi dan penjualan batu bara yang moderat pada tahun ini. Pada 2018 manajemen menargetkan volume produksi dan penjualan batu bara yang sama seperti 2017. Kendati demikian, kinerja perusahaan dapat meningkat seiring dengan naiknya harga batu bara.

Promo Terbaru di Bareksa

Sebelumnya pada 2017 manajemen menargetkan produksi batu bara sejumlah 22,6 juta ton, dan volume penjualan sebesar 23,5 juta ton. Angka tersebut menurun dari realisasi produksi pada 2016 sebanyak 25,6 juta ton.

Permintaan batu bara di pasar domestik dan global akan cenderung meningkat. Selain itu, harga batu hitam di pasar internasional juga diproyeksi bertahan dalam kisaran US$85 - US$95 per ton.

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

Emiten dengan kode saham ANTM berniat menambah jumlah pabrik pengolahan mineral (smelter). Saat ini, perusahaan pelat merah ini sedang melakukan beauty contest untuk mencari partner terbaik dalam pembangunan proyek tersebut. Pembangunan ini akan dilakukan pada beberapa lokasi. Di antaranya Pomalaa, Sulawesi Tenggara, kemudian Tanjung Buli, Maluku Utara hingga Sorong, Papua.

Deadline beauty contest ini pada Februari. Bila tenggat waktu tersebut tepat, ANTM menargetkan setidaknya sudah ada satu proyek yang mulai bergulir tahun ini.

Perusahaan tambang ini menerapkan kriteria khusus terhadap calon partner untuk pembangunan itu. Di antaranya memiliki pengalaman, punya teknologi yang mumpuni dan pengalaman produksi. Tak ketinggalan, punya kekuatan keuangan.

PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF)

Perseroan akan memacu kinerja dari berbagai peluang bisnis. Produsen obat pelat merah tersebut optimistis bisa memaksimalkan semua lini usahanya pada tahun ini. Kimia Farma mematok target penjualan Rp8 triliun di sepanjang 2018.

Perusahaan berkode saham KAEF di Bursa Efek Indonesia itu belum bisa membeberkan realisasi kinerja tahun 2017. Menilik laporan tahunan dua tahun lalu atau tahun 2016 Kimia Farma menorehkan penjualan sekitar Rp5,81 triliun atau naik 19,55 persen year on year (yoy).

Sementara per 30 September 2017, penjualan KAEF naik 8,31 persen yoy menjadi Rp4,3 triliun. Sepanjang sembilan bulan tahun lalu, obat ethical bersama dengan obat lisensi dan obat narkotika, adalah kontributor penjualan terbesar hingga Rp2,19 triliun. Adapun menurut geografis, penjualan domestik mendominasi.

PT Blue Bird Tbk (BIRD)

Perseroan sedang fokus meningkatkan utilisasi taksi yang saat ini berada pada kisaran 68 - 70 persen. Perseroan memiliki total 23.000 taksi reguler, 900 taksi Golden Bird, dan lebih dari 5.000 kendaraan rental yang beroperasi di kota-kota besar di Indonesia.

Emiten dengan kode saham BIRD bakal memperkuat kolaborasi dengan sejumlah perusahaan untuk dapat meningkatkan jumlah pelanggan taksi Blue Bird.

Pada 2017, BIRD menggandeng agen perjalanan daring Traveloka, PT Rekso National Food sebagai pengelola gerai restoran Mc Donald’s di Indonesia, dan aplikasi transportasi daring Go-Jek. Kerja sama dengan perusahaanperusahaan tersebut diharapkan dapat meningkatkan penumpang taksi Blue Bird hingga 10 persen.

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE)

Anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk ini mengantongi tiga proyek baru senilai Rp422,1 miliar pada awal 2018. Capaian itu membuat emiten berkode saham WEGE tersebut mampu mengantongi kontrak baru sebesar Rp7,83 triliun pada tahun ini. Artinya, Wika Gedung baru mengantongi 5,39 persen dari target kontrak baru pada 2018.

Komposisi perolehan kontrak baru 2018 direncanakan berasal dari pemerintah 30 persen, badan usaha milik negara (BUMN) 30 persen, dan swasta 40 persen.

Secara keseluruhan, WEGE menargetkan dapat memperoleh nilai kontrak Rp16,59 triliun atau naik 28,4 persen dibandingkan dengan target tahun lalu. Jumlah tersebut berasal dari target kontrak baru 2018 senilai Rp7,83 triliun dan carry over 2017 senilai Rp8,76 triliun. (AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.337,76

Up0,50%
Up3,71%
Up0,04%
Up4,77%
Up18,50%
-

Capital Fixed Income Fund

1.793,05

Up0,58%
Up3,35%
Up0,04%
Up6,97%
Up16,56%
Up39,91%

I-Hajj Syariah Fund

4.872,25

Up0,61%
Up3,20%
Up0,04%
Up6,18%
Up22,01%
Up40,68%

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.047,87

Up0,54%
Up3,63%
Up0,04%
---

Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid

1.147,05

Up0,31%
Up2,62%
Up0,03%
Up4,98%
Up14,26%
-

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua