Berita Hari Ini : WTON Yakin Laba Rp350 M; DP 0 Rupiah Cari Pembiayaan Syariah
PPRO targetkan marketing sales 2018 Rp13,6 triliun, DPUM incar penjualan 2018 Rp1,32 triliun, Imbal hasil Dapen 7-9%
PPRO targetkan marketing sales 2018 Rp13,6 triliun, DPUM incar penjualan 2018 Rp1,32 triliun, Imbal hasil Dapen 7-9%
Bareksa.com - Berikut adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia dan media, Senin, 4 Desember 2017;
PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON)
Anak usaha Wijaya Karya dengan kode saham WTON optimistis bakal meraih laba Rp350 miliar untuk menutup tahun ini. Jika dibandingkan dengan laba bersih tahun lalu yang sebesar Rp272 miliar, maka perseroan menyasar pertumbuhan laba bersih 22 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Sampai dengan kuartal III 2017, pendapatan perseroan melonjak 52 persen year on year (yoy) menjadi Rp3,42 triliun. Beban pokok penjualan turut meningkat 54 persen (yoy) menjadi Rp2,99 triliun, menghasilkan laba kotor Rp433 miliar. Sehingga perseroan membukukan laba bersih di kuartal III 2017 senilai Rp223 miliar. Jumlah tersebut tumbuh 29 persen dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun lalu Rp172 miliar.
DP Rumah Nol Rupiah
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah mengkaji detail konsep dan sistem pengadaan rumah dengan uang muka atau down payment nol rupiah di antaranya melalui pembiayaan syariah. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menyatakan pihaknya telah mendiskusikan skema pembiayaan alternatif yakni pembiayaan berbasis syariah bersama Otoritas Jasa Keuangan.
Menurut Sandi, hal itu semua sedang digodok oleh kepala Dinas Perumahan dan seandainya sudah selesai konsepnya akan dipresentasikan secara komprehensif. Pemprov DKI akan segera melakukan sosialisasi kepada publik terkait kejelasan konsep dan sistem pengadaan rumah DP nol rupiah, tidak terkecuali program unggulan Anies–Sandi lainnya yaitu Ok-Oce dan Ok-Otrip.
PT PP Properti Tbk (PPRO)
Anak usaha PTPP ini menargetkan marketing sales pada 2018 menembus Rp3,6 triliun. Direktur Keuangan PT Properti (PPRO) Indaryanto mengatakan hingga November 2017, perseroan mengantongi marketing sales Rp2,8 triliun atau setara 96 persen dari target yang ditetapkan tahun ini.
Dalam 2 bulan terakhir, marketing sales perseroan sudah bertambah Rp500 miliar dari Rp2,4 triliun pada September menjadi Rp2,8 triliun pada November. Adapun, target marketing sales perseroan tahun ini Rp2,9 triliun. Pasar properti pada tahun depan akan lebih baik. Maka itu perseroan memproyeksikan marketing sales naik 20 persen atau sekitar Rp3,6 triliun di 2018.
PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM)
Emiten perikanan ini membidik kenaikan penjualan 10 persen menjadi Rp1,32 triliun pada 2018 seiring fokus perseroan dalam pemasaran produk premium. Pada tahun depan perusahaan mengincar peningkatan penjualan sebesar Rp1,2 triliun dari target 2017.
Untuk memacu penjualan, perseroan akan memperkuat bagian research and development (R&D) untuk menambah varian produk-produk premium berupa olahan hasil perikanan yang dapat langsung dikonsumsi. Misalnya, produk crab cake dan sashimi. Panganan ini disesuaikan permintaan dari konsumen di pasar ekspor.
Dana Pensiun
Realisasi imbal hasil investasi industri dana pensiun diyakini mencapai target 7–9 persen pada akhir tahun seiring dengan masih kondusifnya kinerja sejumlah instrumen investasi. Sejumlah dapen pemberi kerja (DPPK) dengan nilai aset besar, pada Oktober dan November 2017 mampu memanfaatkan fleksibilitas portofolio investasinya dengan mengambil untung dari sejumlah instrumen yang telah dimiliki sebelumnya, terutama surat berharga negara negara (SBN).
Sementara DPPK dengan nilai aset tergolong kecil, juga masih mampu memperoleh imbal hasil yang terbilang lumayan dari instrumen deposito. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang Statistik Dana Pensiun per Oktober 2017 menunjukkan return on investment (ROI) sektor dana pensiun mencapai 6,1 persen. Realisasi itu lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu (year-on year/yoy), yang sebesar 5,7 persen.
PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM)
Perusahaan yang sebelumnya bernama Trada Maritime ini mengaku telah meraih pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk penerbitan saham baru lewat hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue). Manajemen perseroan menyampaikan, efektif dari OJK sudah sejak Kamis, 30 November 2017.
Terbitnya pernyataan efektif dari OJK ini mundur dari perkiraan TRAM. Dalam prospektus rights issue, TRAM memperkirakan pernyataan efektif dapat diperoleh pada 28 November lalu. Sebagai informasi, TRAM berencana melaksanakan rights issue dengan menerbitkan 3,32 miliar lembar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp150 per saham. Mereka mengincar dana Rp5,98 triliun dari pelaksanaan rights issue ini. (AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.