Berita Hari Ini : BRPT Right Issue US$1 Miliar, PGAS Jual LNG Tanpa Komisi
TINS ekspansi usaha ke Nigeria, harga emas melonjak menyusul kenaikan Fed Rate, BBCA targetkan tambah 1 juta kartu Flazz
TINS ekspansi usaha ke Nigeria, harga emas melonjak menyusul kenaikan Fed Rate, BBCA targetkan tambah 1 juta kartu Flazz
Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Kamis, 14 Desember 2017;
PT Barito Pasific Tbk (BRPT)
BRPT akan melakukan penawaran umum terbatas II dengan target dana US$1 miliar yang mayoritas akan digunakan sebagai pendanaan akuisisi Star Energy Group Holdings Pte Ltd. Direktur Utama BRPT, Agus Salim Pangestu, mengungkapkan kebutuhan dana untuk akuisisi Star Energy diperkirakan memiliki nilai US$700 juta hingga US$800 juta.
Promo Terbaru di Bareksa
Dalam rencana right issue itu, perseroan menargetkan bisa meraup dana US$1 miliar. Selain untuk akuisisi, sisa dana juga akan dialokasikan untuk working capital seperti penyertaan modal dalam proyek PLTU Jawa 9 dan Jawa 10..
Untuk memperlancar aksi ini, perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada 22 Januari 2018.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
PGAS menyatakan tidak mendapatkan imbalan atas penjualan gas alam cair (LNG) bagian negara yang diproduksi Kilang Bontang yang saat ini masih dikelola PT Badak NGL, anak usaha PT Pertamina.
LNG yang dijual PGN itu berasal dari Blok Sanga-Sanga. Saat ini, Saka Energi, anak usaha PGN memiliki 26,25 persen saham di Sanga-Sanga.
Namun sebagai penjual LNG, PGN juga wajib menanggung seluruh biaya yang timbul terlebih dulu. Merujuk surat tersebut, mengenai biaya dan tanggung jawab akan diperlakukan sebagai biaya operasi.
PT Timah Tbk (TINS)
Korporasi tambang timah milik negara, TINS berencana melakukan perluasan usaha ke Nigeria di Benua Afrika.
Direktur Timah Alwin Albar mengatakan pihaknya telah menandatangani perjanjian perusahaan patungan dengan TopWide Ltd di Abuja, Nigeria.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
BBCA memperkirakan tahun 2018 mendatang bakal mencatat pertumbuhan mencapai 1 juta kartu. hal ini untuk mendorong pertumbuhan transaksi uang elektronik alias Flazz BCA.
Direktur BBCA Santoso Liem mengatakan sampai dengan November 2017 pihaknya mencatat total Flazz beredar sudah mencapai 14,2 juta kartu.
PT Golden Plantation Tbk (GOLL)
Emiten perkebunan sawit GOLL menyiapkan belanja modal Rp350 miliar dalam tiga tahun ke depan untuk menambah luasan lahan produktif 5.000 hektare.
Direktur Independen GOLL, Yung Indrawan, menyampaikan dalam tiga tahun ke depan perusahaan akan menambah lahan produktif sekitar 5.000 hektare. Saat ini, total land bank perseroan mencapai 63.441 hektare, dan yang baru ditanami seluas 24.686 hektare.
Kebutuhan pendanan penanaman lahan baru mencapai Rp70 juta per hektare. Artinya, GOLL akan menyiapkan belanja modal (capex) Rp350 miliar dalam tiga tahun ke depan.
Harga Emas Global
Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berbalik naik (rebound) dari posisi terendah dalam lima bulan, karena Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) mengumumkan kenaikan suku bunga acuan sesuai dengan yang diharapkan secara luas.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari, naik US$6,9 atau 0,56 persen, menjadi US$1.248,6 per ounce, sesaat sebelum pengumuman kenaikan suku bunga. (AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.