Setelah Anak Usaha IPO, Pelindo II Dirikan Bisnis Investasi
PT Pelabuhan Indonesia Investama (PII) akan mengurus keuangan dan investasi Grup Pelindo
PT Pelabuhan Indonesia Investama (PII) akan mengurus keuangan dan investasi Grup Pelindo
Bareksa.com – Setelah memastikan salah satu anak usahanya melepas saham ke publik, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau biasa disebut IPC semakin memantapkan diri menjadikan pasar modal sebagai sumber pencarian dana.
Kali ini, Pelindo II membentuk anak usaha baru yang bergerak di bidang investasi yakni PT Pelabuhan Indonesia Investama (PII).
Direktur Utama IPC, Elvyn G. Masassya, menjelaskan keberadaan PII akan mengoptimalisasi pengelolaan keuangan dan investasi Grup Pelindo. “Salah satunya untuk fund rising anak-anak usaha kami,” ujar Elvyn di Jakarta, Senin, 11 Desember 2017.
Promo Terbaru di Bareksa
Direktur Keuangan IPC, Iman Rachman, menuturkan modal disetor PII sebesar Rp200 miliar dengan total kelolaan tahap awal Rp1,5 triliun. Artinya, sisa dana di dalam PII merupakan pinjaman dari pemegang saham. (Baca : Tingkatkan Sinergi, Pelindo I Bekerja Sama dengan 16 BUMN dan Swasta)
Iman juga mengatakan PII akan melaksanakan pertumbuhan anorganik dengan berkolaborasi menjadi pemegang saham minoritas di beberapa perusahaan yang terkait pelabuhan dan logistik. Namun, manajemen IPC masih enggan menyebut perusahaan mana saja yang menjadi incaran.
Yang jelas, Elvyn bilang, saat ini pihaknya tengah mengkaji 10 perusahaan untuk mendapatkan pendanaan dari PII. “PII akan memberikan pembiayaan untuk kebutuhan investasi perusahaan terkait pelabuhan dan logistik,” imbuh Elvyn. (Lihat : Pelindo II Inbreng Aset Jasa Armada Indonesia Rp348 Miliar, Siapkan IPO)
Ke depan, PII membuka peluang untuk mencari pendanaan dari pasar modal. Menurut Elvyn, PII punya kesempatan untuk menerbitkan obligasi, medium term notes maupun pinjaman dari pemegang saham ataupun perbankan.
Rencana itu tidak lepas dari target Pelindo II untuk membesarkan PII hingga memiliki aset Rp11,7 triliun pada 2022 dengan return on equity (ROE) sebesar 16 persen.
“Kehadiran PII diharapkan dapat menjawab kebutuhan selain untuk mengelola pendanaan pada anak perusahaan eksisting, juga untuk mendukung pengembangan bisnis, peningkatan kapasitas, penguatan, pengelolaan risiko, dan investasi,” tambah Elvyn. (Baca : Pelindo III Siapkan Cucu Usaha untuk Go Public)
Elvyn menyatakan pembentukan PII dapat menjadi kendaraan kerjasama dengan strategic investor dalam rangka ekspansi usaha serta investasi jangka pendek pada pasar sekunder.
Sebelum pembentukan anak usaha baru ini, IPC akan segera menggelar penawaran saham perdana (IPO) anak usahanya yakni PT Jasa Armada Indonesia. Sebanyak 30 persen saham JAI akan ditawarkan kepada publik.
“Tahun 2018 dan 2019, terdapat dua anak perusahaan kami juga yang akan melepas saham ke publik,” tutur Elvyn. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.