BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Koreksi di Pasar Saham, Investor Beralih ke Instrumen Lebih Rendah Risiko

04 Desember 2017
Tags:
Koreksi di Pasar Saham, Investor Beralih ke Instrumen Lebih Rendah Risiko
Ilustrasi Investor, Copyright: <a href='http://www.123rf.com/profile_ismagilov'>ismagilov / 123RF Stock Photo</a>

Dalam sepekan, arus dana masuk investor asing ke pasar surat utang domestik Rp7,02 triliun

Bareksa.com – Pada penutupan perdagangan akhir pekan, pasar saham mengalami tekanan, di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi cukup dalam, yakni 1,8 persen. IHSG meninggalkan level 6.000, bergerak turun menembus garis support terdekat dan berakhir di level 5.952.

Koreksi yang terjadi membuat IHSG mencatatkan pelemahan 1,9 persen dalam sepekan perdagangan. Investor asing mencatatkan penjualan bersih dalam sepekan, yakni sebesar Rp8,9 triliun di seluruh pasar.

Adapun nilai tukar rupiah ditutup menguat tipis pada perdagangan Jumat, 1 Desember 2017. Di pasar spot, rupiah terapresiasi 0,02 persen ke level Rp13.523 per dolar AS. Meski begitu, dalam sepekan, rupiah mencatatkan pelemahan 0,14 persen (per 1 Desember 2017).

Promo Terbaru di Bareksa

Sentimen negatif berasal dari adanya rebalancing indeks MSCI di mana beberapa saham mengalami underweight (pengurangan bobot) yang membuat saham-saham tersebut mengalami pelemahan sehingga turut menekan IHSG.

Di pekan ini, pelaku pasar akan mencermati rilis data makroekonomi dalam negeri seperti data inflasi periode November 2017 dan data Nikkei Manufacturing PMI yang rencananya akan diumumkan awal pekan ini (Senin, 4 Desember 2017).

Adapun rilis data indeks kepercayaan konsumen bulan November 2017 akan dirilis pada Kamis, 7 Desember 2017. Kemudian data cadangan devisa bulan November 2017 yang akan dirilis di akhir pekan ini (Jumat, 8 Desember 2017) turut menjadi perhatian investor.

Dari pasar global, pelaku pasar turut menantikan rilis data perekonomian Amerika Serikat seperti :

Illustration

Sumber : Forexfactory, diolah Bareksa

Data makroekonomi negeri Paman Sam tersebut turut dinantikan pelaku pasar sebagai pertimbangan akan terealisasinya kebijakan suku bunga acuan The Fed yang rencananya akan kembali dinaikkan di akhir tahun ini (Desember 2017).

Adapun tren turun yang terjadi di pasar saham seiring minimnya sentimen penggerak pasar dalam sepekan lalu, tampak sebagian investor mengalihkan aset investasinya ke instrumen investasi dengan risiko lebih rendah dibandingkan saham, seperti surat utang (obligasi).

Dalam sepekan terakhir, arus dana masuk investor asing ke pasar surat utang domestik mencapai Rp7,02 triliun per 29 November 2017. Cukup besarnya minat investor ini turut mendorong kinerja pasar obligasi domestik mencatatkan peningkatan.

Indeks obligasi konvensional, Indonesia Composite Bond Index (ICBI) mencatatkan peningkatan 0,45 persen dalam sepekan lalu (per 30 November 2017). Tidak berbeda pada kinerja pasar obligasi syariah, Indonesia Sukuk Index (ISIXC) turut mencatatkan peningkatan, yakni 0,43 persen dalam sepekan (per 30 November 2017).

Positifnya kinerja pasar obligasi turut pula mendorong kinerja reksa dana pendapatan tetap mencatatkan pertumbuhan. Indeks reksa dana pendapatan tetap tumbuh 0,07 persen dalam sepekan. Begitupun indeks reksa dana pendapatan tetap syariah tumbuh 0,33 persen dalam sepekan per 30 November 2017.

Pada Marketplace Bareksa, lima besar reksa dana pendapatan tetap menghasilkan pertumbuhan return tertinggi di kisaran 0,39 persen hingga 0,61 persen dalam sepekan terakhir (per 30 November 2017). Berikut daftar lima besar reksa dana pendapatan tetap tersebut berdasarkan Marketplace Reksa Dana Bareksa.

Illustration

Sumber : Bareksa.com

**

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua