Urusan Tender Offer META, Manajemen Serahkan ke OJK
Manajemen META menyebut MKI dan MTPI bukanlah pemegang saham pengendali perseroan
Manajemen META menyebut MKI dan MTPI bukanlah pemegang saham pengendali perseroan
Bareksa.com – Kepastian tender offer PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) setelah kedatangan PT Metro Pacific Tollways Indonesia sebagai pemegang saham baru, masih belum jelas keputusannya. Manajemen perseroan menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Utama Nusantara Infras M. Ramdani Basri dalam paparan publik yang berlangsung di Jakarta, Kamis, 30 November 2017. Ramdani menyebut, baik PT Matahari Kapital Indonesia (MKI) dan MPTI bukanlah merupakan pemegang saham pengendali perseroan.
“Memang ada perubahan kepemilikan. Masalah tender offer atau tidak, itu wewenang regulator,” ucap Ramdani. (Baca : Meski Suspensi Saham Sudah Dicabut, OJK Tetap Awasi META)
Promo Terbaru di Bareksa
Dalam materi presentasi perseroan, MKI masih memiiki 1,85 persen saham META. Sementara kepemilikan MPTI mencapai 48,27 persen dan sisanya 49,88 persen merupakan milik publik.
Ramdani menjelaskan MTPI punya komitmen untuk tidak menjual kepemilikannya hingga 12 bulan ke depan. Dengan begitu, MTPI punya komitmen sebagai pemegang saham sekaligus mitra strategis perseroan dalam mengembangkan bisnisnya. (Lihat : Suspensi Dicabut, Saham META Anjlok 9,17 Persen)
Tabel: Susunan Pemegang Saham META
Sumber: Keterbukaan informasi perseroan
Kedatangan MTPI yang banyak bermain di bisnis jalan tol tersebut tentu saja akan mendukung rencana bisnis perseroan. Apalagi, meski sejak 2010 perseroan puasa berinvestasi pada jalan tol, kenyataannya bisnis ini menjadi kontributor utama pendapatan perseroan.
Direktur Nusantara Infrastructure, Danni Hasan, menambahkan pendapatan dari jalan tol sudah cukup dari volume saja dengan tetap melakukan asset maintenance. Hingga kuartal III 2017, pendapatan jalan tol menyumbang 53,6 persen dari total pendapatan, sisanya sebesar 39,3 persen dari telko dan 7,1 persen air. (Lihat : OJK : BUMN Tambang Tidak Tender Offer, META Sedang Diuji)
Bahkan kabar beredar, Nusantara Infrastructure disebut akan menjual unit bisnis telkonya. “Itu bukan gosip. Memang dalam strategi memberikan benefit ke pemegang saham. Intinya, bisnis telko masih bagus, tapi jika ada yang tawar tinggi maka kami terbuka,” imbuh Danni.
Sayangnya, Danni masih enggan menyebut siapa calon investor yang akan mengambilalih bisnis telko perseroan. Dia juga menegaskan, sampai saat ini kabar tersebut belum didengar perseroan dari sang investor melainkan dari pihak ketiga. (AM) (Baca : BEI: Pemegang Saham Baru META Harus Tender Offer)
Gambar: Presentase Kontribusi Pendapatan META
Sumber: Materi presentasi perseroan
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.