Wahana Arung Jeram Dufan Makan Korban, Apa Dampaknya Terhadap Saham PJAA?
Pertengahan tahun ini wahana wisata menyumbang 23 persen dari total pendapatan PJAA
Pertengahan tahun ini wahana wisata menyumbang 23 persen dari total pendapatan PJAA
Bareksa.com- Sebuah perahu di wahana arung jeram, di Dunia Fantasi (Dufan) Impian Jaya Ancol milik PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) terbalik, sehinggai mengakibatkan lima orang menderita luka-luka.
Lantas apakah hal ini berdampak langsung terhadap saham PJAA yang melantai di Bursa Efek Indonesia?
Pada perdagangan Senin, 23 Oktober 2017 kemarin, saham PJAA terpantau turun tipis 0,62 persen menjadi Rp1.600 dari sebelumnya Rp1.610 per saham.
Promo Terbaru di Bareksa
Namun pada perdagangan hari ini, Selasa, 24 Oktober 2017 pukul 15.20 harga saham PJAA telah kembali naik 0,62 persen ke level Rp1.610 per saham. (Baca : Drama Reklamasi Anies - Sandi, Begini Kinerja Emiten PJAA, APLN dan DILD)
Grafik: Pergerakan Harga Saham PJAA Intraday
Sumber: Bareksa.com
Jika diperhatikan, saham PJAA memang dapat dikatakan tidak terlalu likuid, karena jumlah saham yang ditransaksikan cenderung tidak banyak. (Lihat : Anies - Sandi Dilantik, Bagaimana Kondisi Saham Pemprov DKI di DLTA dan PJAA?)
Dari pantauan Bareksa pada perdagangan hari ini, PJAA hanya ditransaksikan sebanyak 12 lot saham dengan nilai transaksi Rp1,6 juta.
Sementara dari sisi kinerja, pada semester I 2017, pendapatan perusahaan selalu naik setiap tahunnya, namun pendapatan yang diperoleh dari wahana wisata cenderung menurun sejak periode tahun lalu.
Pada pertengahun tahun ini wahana wisata menyumbang 23 persen atau setara Rp131 miliar dari seluruh pendapatan perusahaan yang mencapai Rp569 miliar.
Porsi tersebut cukup jauh berkurang jika dibandingkan semester I 2015, di mana pendapatan wahana wisata bisa mencapai Rp195 miliar atau setara 41 persen dari seluruh pendapatan perusahaan yang mencapai Rp476 miliar. (Baca : Pengaruh Ahok Di Pasar Saham Hanya Terlihat Pada Saham Terkait Reklamasi)
Grafik: Pendapatan Dari Wahana Wisata
Sumber: Laporan keuangan perusahaan
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.