Data Surplus Dagang September Beri Sinyal Positif Ekonomi Kuartal III
Neraca Dagang Indonesia catatkan surplus US$1,76 miliar per September, tertinggi di sepanjang tahun 2017
Neraca Dagang Indonesia catatkan surplus US$1,76 miliar per September, tertinggi di sepanjang tahun 2017
Bareksa.com – Indonesia kembali mencatat nilai surplus perdagangan yang lebih baik pada September 2017. Data ini menjadi salah satu sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tidak banyak berubah dalam dua kuartal terakhir.
Menurut data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan September 2017 sebesar US$1,76 miliar. Angka surplus bulanan ini merupakan yang tertinggi di sepanjang tahun 2017, setelah pada bulan Agustus 2017 Indonesia mencatatkan surplus US$1,72 miliar.
Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month to month) terlihat ada pertumbuhan surplus sebesar 2,3 persen. Hal ini seiring dengan lebih kencangnya pertumbuhan ekspor dibandingkan impor selama periode tersebut.
Promo Terbaru di Bareksa
Secara rinci, nilai ekspor Indonesia September 2017 mencapai US$14,54 miliar, meningkat 13,7 persen dibandingkan nilai ekspor pada September 2016.
Grafik : Pertumbuhan Neraca Dagang Indonesia Sepanjang 2017 (US$ Miliar)
Sumber : BPS, diolah Bareksa
Menurut analisis Bareksa, semakin tingginya surplus neraca dagang Indonesia memberikan sinyal atau indikasi akan adanya pertumbuhan perekonomian Indonesia yang lebih baik khususnya di kuartal III. Pasalnya, berdasarkan data historis, dalam kuartal I dan II di tahun ini, pertumbuhan perekonomian Indonesia cenderung flat sebesar 5,01 persen.
Mengacu pada rumus dasar perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB) dengan metode pengeluaran, semakin besar selisih antara nilai ekspor dan impor maka akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan PDB Indonesia secara persentase. Meski begitu perlu ditekankan, surplus neraca dagang tidak serta merta langsung berdampak terhadap pertumbuhan PDB Indonesia jika tidak didukung oleh variabel lainnya seperti Konsumsi, Investasi, serta Pengeluaran pemerintah.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini dapat mencapai 5,2 persen. Hal itu karena ditopang oleh program prioritas yang telah mulai jalan dengan baik, antara lain infrastruktur jalan, trans Papua, bandara dan tol laut. (Baca Juga : Luhut Yakin Pertumbuhan Ekonomi Tahun Ini Tembus 5,2 Persen) (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.