Ini Rencana Alim Markus Setelah Jual 9,99 Persen Bank Maspion ke Kasikorbank
Transaksi tersebut mendorong saham BMAS hari ini mengalami penguatan
Transaksi tersebut mendorong saham BMAS hari ini mengalami penguatan
Bareksa.com – Saham PT Bank Maspion Tbk (BMAS) kembali menguat. Kali ini, penguatan saham milik Grup Maspion itu mencapai 10 persen dari posisi Rp 400 pada 28 Agustus 2017 menjadi Rp 440.
Penguatan saham BMAS seiring dengan pengumuman transaksi antara PT Alim Investindo dan Kasikorbank, salah satu bank besar di Thailand. Dalam pengumuman itu, Kasikorbank sepakat untuk membeli 443.901.808 saham atau setara dengan 9,99 persen.
“Penyelesaian transaksi akan dilakukan dalam 10 hari kerja setelah seluruh persyaratan sebagaimana diatur dalam perjanjian telah dipenuhi, namun dalam keadaan apapun tidak lebih lambat dari 30 hari kalender sejak 28 Agustus 2017 atau tanggal lain sebagaimana disepakati secara tertulis oleh Alim Investindo dan Kasikorbank,” tulis pengumuman itu.
Promo Terbaru di Bareksa
Grafik: Intraday Saham BMAS 29 Agustus 2017 hingga Pukul 10:26 WIB
Sumber: Bareksa.com
Kepada Bareksa, pemilik Maspion Group, Alim Markus, menyampaikan nilai transaksi tersebut mendekati US$ 20 juta. Mengacu kurs tengah Bank Indonesia (BI) per 28 Agustus 2017 Rp 13.338 per dolar AS, maka nilai transaksi tersebut setara dengan Rp 266,76 miliar.
Artinya, harga per saham transaksi pembelian saham BMAS berkisar Rp 614,79 atau lebih tinggi 53,69 persen dari harga penutupan saham BMAS 28 Agustus 2017 Rp 400. “Dana hasil penjualan untuk penambahan modal Bank Maspion,” tutur Alim, Selasa, 29 Agustus 2017.
Alim juga tidak menutup kemungkinan ke depannya Kasikorbank menambah lagi kepemilikan di Bank Maspion. “Tergantung,” katanya singkat.
Jika akhirnya transaksi ini terealisasi, maka kepemilikan Alim Investindo di Bank Maspion hanya tersisa 62,01 persen dari sebelumnya sebesar 72 persen. Angka ini setara dengan 2.755.359.197 saham.
Hingga 30 Juni 2017, total ekuitas Bank Maspion sebesar Rp 1,15 triliun atau naik 3,6 persen dari periode akhir 2016 Rp 1,11 triliun. Dengan modal itu, saat ini Bank Maspion masuk kategori bank kelompok usaha (BUKU 2).
Tabel: Ekuitas Bank Maspion 30 Juni 2017 Vs 30 Desember 2016
Sumber: Laporan keuangan perseroan
Masih pada periode yang sama, pendapatan bunga bersih Bank Maspion tercatat Rp 117,92 miliar atau naik 7,45 persen dibandingkan periode akhir Juni 2016 Rp 109,74 miliar. Dari situ, Bank Maspion berhasil meraup laba Rp 34,65 miliar, naik 6,22 persen dari Rp 32,62 miliar pada akhir Juni 2016.
Kembali ke pernyataan transaksi Alim Investindo dengan Kasikorbank, manajemen Bank Maspion berharap transaksi tersebut dapat memberikan akses yang lebih luas kepada layanan jasa perbankan kepada investor-investor Thailand yang telah melaksanakan investasinya di Indonesia. “Terutama investasi yang dilakukan di lokasi yang sama dengan lokasi kantor pusat dan jaringan kantor cabang perseroan yang terletak di 52 lokasi,” tambah keterangan itu.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.