Bareksa.com – Pasar saham mengalami tekanan sejak awal pekan perdagangan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi dalam 4 (empat) hari berturut-turut. Hingga penutupan Kamis, 28 September 2017, IHSG melemah 1,2 persen ke posisi 5.841,05 dibandingkan posisi akhir pekan lalu (Jumat, 22 September 2017) di level 5.911,71.

Masih minimnya sentimen rilis terbaru yang dapat mengerek laju IHSG membuat investor cenderung melakukan aksi ambil untung sehingga menekan IHSG lebih dalam. Tekanan dari eksternal juga masih cukup tinggi, ditengah meningkatnya ekspektasi akan dapat terlaksananya program pemotongan tarif pajak Amerika Sserikat oleh Pemerintahan Donald Trump tahun ini.

Dalam kebijakan tersebut, Trump memangkas pajak individu dan kalangan dunia usaha lainnya. Pemangkasan tarif pajak itu sebagai aksi pelonggaran fiskal yang berarti adanya ekspansi ekonomi dengan tujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Hal itu turut meningkatkan optimisme pelaku pasar global akan potensi kenaikan Fed Fund Rate satu kali lagi pada akhir 2017. Sehingga turut memicu penguatan mata uang dolar AS terhadap mata uang global yang tercermin dari kenaikan indeks dollar.

Sumber : Bloomberg

Hingga penutupan Kamis, 28 September 2017, indeks dolar AS telah mengalami kenaikan sebesar 0,99 persen ke posisi 93,08 dibandingkan posisi akhir pekan lalu (Jumat, 22 September 2017) di level 92,17.

Hal itu turut memberikan tekanan terhadap mata uang rupiah. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah dalam 4 hari terakhir. Hingga Kamis, 28 September 2017, rupiah melemah 1,52 persen ke level Rp 13.515 per dolar AS dibandingkan posisi akhir pekan lalu (Jumat, 22 September 2017) di level Rp 13.312 per dolar AS.

Meski begitu, pasar saham Indonesia masih mencatatkan kenaikan sepanjang Tahun 2017 ini. Hingga Kamis, 28 September 2017 IHSG mencatatkan kenaikan sebesar 10,28 persen secara year to date.

Adapun kinerja reksa dana saham yang menempatkan sebagian besar asetnya pada efek saham juga bertahan mencatatkan kinerja positif. Bahkan terdapat beberapa reksa dana saham yang berhasil membukukan return diatas IHSG (year to date).

Salah satunya reksa dana Sucorinvest Equity Fund yang membukukan return tertinggi sebesar 18,82 persen secara year to date (per 28 September 2017), mengalahkan return IHSG yang sebesar 10,28 persen dalam periode yang sama.

Berikut daftar 5 (lima) besar reksa dana saham dengan return tertinggi (year to date) per 28 September 2017 berdasarkan Marketplace Reksa Dana Bareksa.

Sumber : Bareksa.com

**

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..