Tunas Baru Lampung Tunda Penerbitan SDB Senilai Sin$ 200 Juta, Apa Alasannya?
Alasan perseroan menunda rencana tersebut karena kondisi pasar belum memungkinkan.
Alasan perseroan menunda rencana tersebut karena kondisi pasar belum memungkinkan.
Bareksa.com – PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) bakal menunda rencananya menerbitkan obligasi berdenominasi dolar Singapura hingga senilai Sin$ 200 juta tahun ini. Alasan perseroan menunda rencana tersebut karena kondisi pasar yang belum memungkinkan.
Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Silvano Rumantir, menjelaskan perseroan sebelumnya telah mejajaki proses obligasi internasional Tunas Lampung sebagai penjamin emisi (underwriter). Akan tetapi pasarnya sekarang kurang bagus sehingga perseroan masih menahan rencana tersebut.
“Tetapi mereka memiliki opsi sumber dana lain selain obligasi Singapura itu,” ujar Silvano di Jakarta, Rabu, 23 Agustus 2017.
Promo Terbaru di Bareksa
Menurut Silvano, Singapore dolar bond (SDB) cukup unik karena investornya merupakan private banking di Singapura sehingga pasarnya tidak terlalu besar. Sementara saat ini private bank di Singapura sedang disibukkan oleh sejumlah global bond perusahaan Indonesia lainnya yang nilainya cukup besar.
Beberapa perusahaan Indonesia yang menerbitkan obligasi global di antaranya adalah PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC). Hal itu membuat investor Singapura memilih surat utang yang nilainya lebih besar.
Sejak awal tahun perseroan sudah mengumumkan rencananya menerbitkan SDB hingga sebesar Sin$ 200 juta. Emisi tersebut bakal menjadi surat utang dolar Singapura pertama Tunas Baru Lampung.
Tunas Baru Lampung telah menunjuk CIMB Bank, Mandiri Sekuritas dan Maybang Kim Eng Sekuritas sebagai penjamin emisi. Perseroan menerbitkan obligasi tersebut untuk membiayai kembali surat utang lainnya yang bakal jatuh tempo.
Rencana tersebut telah disetujui oleh pemegang saham Tunas Lampung dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) beberapa waktu lalu. Perseroan menargetkan surat utang akan berjangka waktu selama lima tahun.
Akhir bulan lalu Tunas Lampung telah mendapatkan peringkat (rating) Ba3 dari Moody’s untuk SDB teresbut. Rating tersebut mencerminkan perseroan memiliki diversivikasi bisnis, yakni minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) dan gula.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.