Aturan Taksi Online Dicabut, Saham BIRD Melemah Namun TAXI Menguat. Kenapa?
Saham TAXI menguat 1,04 persen dan BIRD melemah 0,6 persen
Saham TAXI menguat 1,04 persen dan BIRD melemah 0,6 persen
Bareksa.com – Pada Selasa 22 Agustus 2017 Mahkamah Agung (MA) mencabut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 26 Tahun 2007 tentang revisi Penyelenggaraan Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya masih memerlukan waktu untuk mengkaji dan mencari jalan keluar setelah 18 pasal dalam beleid aturan taksi online dianggap tak berlaku. Dia menjelaskan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sangat menghargai keputusan MA yang mencabut Permenhub Nomor 26 Tahun 2017 tentang Transportasi Online. Ia juga meminta kepada masyarakat dan operator taksi online untuk tidak resah dengan keputusan itu.
"Kami sampaikan kepada pengguna dan operator agar jangan resah. Waktu efektif putusan MA itu tiga bulan. Kami ada waktu untuk diskusi dan review kembali," kata dia saat menghadiri diskusi di kawasan Jakarta Pusat, Selasa, 22 Agustus 2017.
Promo Terbaru di Bareksa
Budi akan langsung membentuk tim kajian untuk menentukan langkah ke depan. Semangat yang diusung dalam kajian tersebut adalah mendorong kegiatan usaha transportasi bisa tetap berjalan dengan baik.
Pergerakan TAXI dan BIRD
Menanggapi pemberitaan tersebut, dua emiten transportasi yang melantai di Bursa Efek Indonesia yaitu PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) dan PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalami pergerakan yang sedikit berbeda.
Hingga pukul 11.35 WIB, saham TAXI mengalami kenaikan 1,04 persen ke level Rp 97 per saham dibandingkan dengan penutupan kemarin di level Rp 96 per saham. Sementara BIRD cenderung melemah 0,6 persen ke level Rp 4.920 dibandingkan dengan penutupan kemarin di level Rp 4.950 per saham.
Efek dari dicabutnya aturan tersebut belum mampu menjadi sentimen bagi pergerakan emiten transportasi, karena melihat volume perdagangan dan nilai transaksinya yang relatif sangat kecil. TAXI sendiri nilai transaksinya hanya mencapai Rp 290 juta, sedangkan BIRD sebesar Rp 40 juta.
Capaian kinerja keuangan masih menjadi perhatian utama para pelaku pasar melihat dari histori pergerakan saham TAXI yang terus turun sejak awal tahun karena masih mencatatkan kinerja keuangan yang rugi sebesar Rp 133 miliar hingga semester 1 2017.
Sementara BIRD tercatat lebih baik karena masih menguat sejak awal tahun karena masih mampu mencatatkan kinerja positif dengan memperoleh laba sebesar Rp 193 miliar hingga semester 1 2017.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.