Bareksa.com – Pemerintah akan kembali menerbitkan obligasi ritel baru. Direktur Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Loto Srinaita Ginting, mengungkapkan ORI terbaru akan ditawarkan mulai 29 September hingga 19 Oktober tahun ini.

Diperkirakan kupon ORI014 bakal lebih kecil dari ORI013 yang mencapai 6,6 persen. Kupon ORI yang menyusut juga menyesuaikan suku bunga acuan Bank Indonesia yang turun jadi 4,5 persen.

Mengutip Kontan, Anil Kumar, Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia, memproyeksikan jika kupon akan berada di sekitar 6,3 persen-6,35 persen. Dengan kupon tersebut, secara umum ORI baru ini relatif menarik ketimbang deposito.

Tapi ada syaratnya, kupon ORI ini akan menarik asalkan pemerintah menurunkan bunga tertinggi deposito, sehingga selisih imbal hasil ORI dengan deposito cukup besar. Saat ini, bunga deposito belum turun mengikuti bunga acuan.

Meski begitu, investor ORI juga diuntungkan dari sisi pajak. Keuntungan deposito dikenai pajak 20 persen, sedang pajak obligasi cuma 15 persen. Jadi jika bunga deposito 6 persen, return investor hanya 4,8 persen. Sementara, dengan asumsi kupon ORI014 6,5 persen, maka investor akan memperoleh return 5,53 persen.

Tabel : Historikal Kupon ORI 001 – ORI 013

Sumber : Kemenkeu, diolah Bareksa

Pemesanan ORI dapat dilakukan mulai dari tanggal 29 September 2017 - 18 Oktober 2017. Peminat ORI dapat langsung mendatangi kantor Cabang dan Cabang Pembantu Bank DKI untuk melakukan pemesanan ORI 014 sesuai dengan jangka waktu penawaran.

Adapun nilai nominal per unit yang ditawarkan adalah sebesar Rp 1 juta dengan minimum pemesanan sebesar Rp 5 juta dan kelipatannya serta maksimum pemesanan adalah sebesar Rp 3 miliar. Untuk pembelian ORI dalam jumlah besar yaitu di atas 100 juta akan diberikan program pemasaran yang menarik.

Persyaratan untuk pemesanan cukup mudah, di mana nasabah mengisi formulir pemesanan dengan melampirkan fotokopi KTP yang masih berlaku serta NPWP, dan menyediakan dana sejumlah ORI 014 yang dipesan.