Raline Shah Komisaris dan Kinerja Induk Kinclong, Siapkah Indonesia AirAsia IPO?
Tingkat okupansi pesawat nyaris mencapai 90 persen di 2016, laba bersih melonjak 278 Persen
Tingkat okupansi pesawat nyaris mencapai 90 persen di 2016, laba bersih melonjak 278 Persen
Bareksa.com – PT Indonesia AirAsia telah menunjuk Raline Shah sebagai Komisaris Independen. Penunjukan ini menyusul persetujuan mutlak dari para pemegang saham PT Indonesia AirAsia kemarin. Raline adalah aktris dan model serta salah satu finalis Putri Indonesia 2008. "Kami menyambut gembira kehadiran Raline dalam keluarga AirAsia, dan saya menanti-nanti kesempatan untuk dapat bekerja bersama Raline untuk membawa perusahaan lebih maju lagi," kata Direktur Utama AirAsia Indonesia, Dendy Kurniawan, dalam keterangan tertulisnya, 8 Agustus 2017.
Selain itu rencana penawaran perdana saham (initial public offering/IPO) PT Indonesia AirAsia pada kuartal IV tahun ini kembali digaungkan oleh pemilik AirAsia Berhad, Tony Fernandez, pemilik AirAsia Berhad, induk usaha Indonesia AirAsia.
Melansir Kompas.com, Chief Executive Officer AirAsia Berhad, Tony Fernandez mengatakan akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) atas saham Indonesia AirAsia pada tahun 2017. "IPO kami berharap bisa dilakukan tahun ini. Rencana IPO tergantung dari pertumbuhan Air Asia Indonesia," ujar Tony seusai acara penyambutan penerbangan perdana Air Asia Jakarta - Makau di Terminal 2D Bandara Soekarno Hatta, Senin, 7 Agustus 2017.
Promo Terbaru di Bareksa
Ia mengatakan pelepasan saham AirAsia Indonesia ke lantai bursa mempertimbangkan pada sejumlah faktor seperti kondisi kondisi pasar. Tony menolak untuk menjelaskan proses yang akan dilakukan dalam IPO itu.
Namun dia menyebutkan dana yang diperoleh dari pelepasan saham di bursa akan digunakan untuk menambah armada. "Membeli tambahan pesawat pada dasarnya investasi di destinasi baru," ujarnya.
Mengacu pada laporan keuangan AirAsia Berhad pada kuartal IV 2016 yang dipublikasikan di Bursa Efek Malaysia, emiten berkode saham AIRA tersebut masih menggenggam 49 persen saham Indonesia AirAsia.
Grafik : Detail Komposisi Pemegang Saham Indonesia AirAsia
Sumber : Air Asia, diolah Bareksa
Mengacu pada grafik Laporan Tahunan AirAsia, pertumbuhan pendapatan Induk Air Asia bertumbuh secara rata-rata sebesar 7,58 persen dalam 4 tahun terakhir. Bahkan di 2016, perusahaan pesawat yang bergerak dengan target pasar low cost ini membukukan pendapatan hingga 6,8 miliar ringgit Malaysia atau bertumbuh 8,7 persen dibandingkan dengan Tahun 2015.
Grafik : Pertumbuhan Pendapatan dan Laba Bersih AirAsia Berhad (MYR Juta)
Sumber : Air Asia, diolah Bareksa
Hal tersebut juga berdampak pada peningkatan laba bersih entitas induk yang bertumbuh hingga 278 persen menjadi 2 miliar ringgit. Hal tersebut didorong oleh beberapa faktor seperti berhasilnya manajemen dalam melakukan efisiensi dengan memangkas beberapa rute yang dianggap sebagai “jalur kurus” dan menambah kapasitas di penerbangan dengan rute “jalur gemuk” sehingga berdampak pada kenaikan load factor atau perbandingan antara jumlah penumpang terhadap kapasitas yang nyaris menyentuh 90 persen.
Grafik : Perbandingan Pertumbuhan Jumlah Penumpang AirAsia
Sumber : AirAsia, diolah Bareksa
Air Asia akan mendatangkan hingga delapan pesawat baru bertipe Airbus 320 hingga akhir tahun 2017. Tiga diantaranya akan digunakan Indonesia AirAsia X untuk rute internasional. Sebelumnya, wacana IPO AirAsia Indonesia telah bergulir sejak lama. Tony kerap merahasiakan IPO Air Asia Indonesia dan menunggu momentum yang tepat.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.