Setiap Utang Pemerintah Naik 1 Persen Sumbang 4,17 Persen ke PDB, Ini Analisanya
Meski total utang pemerintah pusat terus melonjak, namun rasio utang terhadap PDB justru menurun dalam 20 tahun terakhir
Meski total utang pemerintah pusat terus melonjak, namun rasio utang terhadap PDB justru menurun dalam 20 tahun terakhir
Bareksa.com – Pada masa sepuluh tahun terakhir ini, defisit anggaran pendapatan belanja negara (APBN) mengalami kenaikan signifikan dari tahun ke tahun. Dalam APBN 2006, defisit tercatat Rp 29,1 triliun, namun pada 2016 defisit tercatat naik 10 kali lipat menjadi Rp 296,7 triliun.
Angka defisit anggaran belanja dalam APBN pun sering mengalami beberapa kali perubahan, hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti adanya fluktuasi harga minyak, bergejolaknya harga batu bara di tingkat internasional yang benar-benar di luar perkiraan, hingga adanya revisi target penerimaan negara khususnya yang berasal dari pajak. Karena itu kita mengenal beberapa istilah sebelum terbentuknya APBN, yakni R-APBN, R-APBN-P, APBN, APBN-P (Perubahan), dan APBN P-P (Perubahan atas Perubahan). (Baca juga : Soal Utang Pemerintah Jokowi, Apakah Defisit Anggaran Membahayakan?)
***
Promo Terbaru di Bareksa
Menjadi pertanyaan banyak pihak, mengapa defisit anggaran terus meningkat? Menurut situs resmi Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) Kemenkeu, defisit anggaran semakin membengkak karena 2 (dua) faktor utama.
Pertama, pengeluaran terus meningkat tajam karena kebutuhan pemenuhan belanja wajib antara lain kewajiban pemenuhan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dan belanja subsidi yang masih belum bisa dihapus atau dikurangi pada beberapa waktu silam. Sebagian juga akibat korupsi yang menggurita di semua strata.
Kedua, penerimaan negara yang tersendat-sendat. Faktanya penerimaan negara setiap tahun selalu berada di bawah target.
Grafik : Pertumbuhan Utang dan PDB Indonesia Dalam 20 Tahun Terakhir (Rp Triliun)
Sumber : IMF, Kemenkeu diolah Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara rata-rata dalam 20 tahun terakhir, pertumbuhan PDB Indonesia mencapai 15 persen atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan total utang pemerintah pusat, sedangkan di sisi lain pertumbuhan rata-rata total utang dalam 20 tahun terakhir juga bertumbuh 14,4 persen.
Hal ini secara sederhana mengindikasikan bahwa setiap 1 persen pertumbuhan utang akan berkontribusi sebanyak 4,17 persen terhadap pertumbuhan PDB. Berdasarkan grafik tersebut, meski total utang pemerintah pusat terus melonjak, namun pada kenyataannya rasio utang terhadap PDB justru menurun dalam 20 tahun terakhir. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan PDB selalu berada di atas pertumbuhan total utang.
Grafik : Pertumbuhan Rasio Utang Terhadap PDB
Sumber : IMF, Kemenkeu, LKPP
Rasio ini yang selalu ditekankan di setiap sosialisasi Kementerian Keuangan bahwasanya meskipun Indonesia menerapkan kebijakan defisit dan utang bertambah, namun secara rasio masih aman dibandingkan negara lainnya.
Perlu ditekankan, utang bermanfaat jika ditanamkan dalam usaha produktif dan tepat sasaran sehingga diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Kendati utang pada dasarnya bermanfaat namun pengelolaan utang tetap perlu memperhatikan prinsip kehati-hatian. (Baca Juga : Utang Pemerintah Melonjak Namun Masih Aman? Simak Analogi Sederhana Ini)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.390,83 | 0,49% | 4,09% | 0,21% | 8,15% | 19,87% | 37,95% |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.088,76 | 0,52% | 4,00% | 0,18% | 7,78% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.860,53 | 0,55% | 3,88% | 0,20% | 7,35% | 18,12% | 39,62% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.098,83 | 0,42% | 3,88% | 0,17% | 7,42% | 6,38% | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.295,75 | 0,63% | 4,09% | 0,19% | 7,48% | 19,63% | 35,67% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.