Harga Saham Produsen Beras Maknyuss Kembali Menguat 6,4 Persen, Apa Penyebabnya?
Pendapatan dari pengolahan beras ini menyumbang Rp 908 miliar atau setara 62,3 persen dari seluruh total pendapatan
Pendapatan dari pengolahan beras ini menyumbang Rp 908 miliar atau setara 62,3 persen dari seluruh total pendapatan
Bareksa.com- Pada perdagangan hari ini, Selasa, 25 Juli 2017 harga saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) atau biasa disebut TPS Food kembali menguat sebesar 6,4 persen menjadi Rp 1.335 pada pukul 10.58 WIB dari penutupan perdagangan Senin kemarin di level Rp 1.255 per saham. Pada Selasa pukul 10.58. Hal ini terdorong mulai tenangnya pelaku pasar terhadap pemberitaan negatif soal produsen beras Maknyuss tersebut.
Grafik: Pergerakan Harga Saham AISA Secara Intraday
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber: Bareksa.com
Adapun pendorong naiknya harga saham AISA menurut analis Oso Securities, Riska Afriani terdorong penjelasan dan bantahan pihak perusahaan kepada media yang menyatakan bahwa hingga saat ini masih dalam tahap penyelidikan, belum ada keputusan menjadi tersangka.
Selain itu perusahaan juga membantah anak usahanya PT Indo Beras Unggul (IBU) menimbun dan menyerap beras bersubsidi atau yang disebut dengan beras sejahtera untuk kemudian dijual ke masyarakat dengan harga tinggi dan memakai merek perusahaan.
Hal tersebut menenangkan pelaku pasar, sekaligus menjadi momen yang dimanfaatkan para trader saham untuk masuk membeli saham AISA. Tetapi Riska juga mengingatkan gejolak penurunan harga masih bisa terjadi ketika AISA telah ditetapkan menjadi tersangka penipuan. Apalagi kontribusi PT IBU ini sangat besar sehingga bisa mempengaruhi pendapatan perusahaan.
Menurut laporan keuangan kuartal I 2017, pendapatan dari pengolahan beras ini menyumbang Rp 908 miliar atau setara 62,3 persen dari seluruh total pendapatan yang mencapai Rp 1,45 triliun.
Adapun pendapatan dari produksi makanan berkontribusi sebesar 37,4 persen atau setara Rp 549 miliar.
Sementara dari sisi transaksi saham Kiwoom Sekuritas (AG) tercatat sebagai pembeli bersih terbesar saham AISA, dengan memborong 21 ribu lot saham pada harga rata-rata Rp 1.324,9 per saham senilai Rp 2,8 miliar
Sementara pembeli terbesar berikutnya adalah Samuel Sekuritas (IF) yang membeli 15 ribu lot saham pada harga rata-rata Rp 1.338,4 per saham atau senilai Rp 2,1 miliar.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.