BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Muluskan Akuisisi Star Energy, Barito Pacific Angkat Rudy Suparman jadi Wadirut

09 Juni 2017
Tags:
Muluskan Akuisisi Star Energy, Barito Pacific Angkat Rudy Suparman jadi Wadirut
Menteri ESDM Sudirman Said (tengah) didampingi Pemilik Barito Pacific Group Prayogo Pangestu (ketiga kanan) mendengar penjelasan dari Chief Financial Officer Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd. Hendra S. Tan (kedua kiri) ketika meninjau langsung kegiatan operasional proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Wayang Windu, Jawa Barat.

BPRT juga berencana memecah nilai saham dengan rasio 1:2

Bareksa.com – PT Barito Pacific Tbk (BRPT) akan menggelar dua agenda penting. Selain mencari persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk laporan keuangan tahun buku 2016, perseroan juga menggelar RUPS Luar Biasa.

RUPSLB Barito Pacific membahas pengangkatan satu anggota direksi baru dan persetujuan rencana aksi korporasi berupa pemecahan nilai nominal saham (stock split) perseroan.

Hasilnya, perseroan mengangkat Rudy Suparman sebagai Wakil Direktur Utama. Pengangkatan Rudy terkait rencana perseroan untuk memfinalisasi akuisisi saham Star Energy Group.

Promo Terbaru di Bareksa

Rudy merupakan mantan Presiden dan Chief Executive Officer (CEO) PT Star Energy peride pemilihan 2012. Sebelumnya, Rudy sudah berada di jajaran direksi Star Energy sejak 2003.

Asal tahu saja, rencana akuisisi Star Energy telah dimulai perusahaan milik Prajogo Pangestu ini dengan menandatangani kesepakatan awal dengan Star Energy Investment dan SE Holdings Limited pada 20 Desember 2016. Bahkan, perseroan telah membayar uang muka sebesar US$ 58,6 juta yang berasal dari pinjaman Bangkok Bank Public Company Limited.

Barito Pacific juga telah menandatangani supplemental memorandum of understanding (MoU) dengan Star Energy Investment Ltd dan SE Holdings Limited pada 21 Maret.

Selain itu, pemegang saham juga menyetujui rencana aksi korporasi perseroan yang akan memecah nilai saham (stock split) dengan rasio 1:2. Nominal saham perseroan akan berubah dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham. Perseroan menjadwalkan pelaksanaan stock split tersebut sekitar akhir Juni 2017.

Dengan harga nominal baru itu diharapkan perdagangan saham BRPT menjadi lebih likuid, karena jumlah saham yang beredar meningkat. Sepanjang tahun berjalan, harga saham BRPT terus meningkat hingga 118,43 persen dari posisi Rp 1.465 pada 30 Desember 2016.

“Kami yakin bahwa pemecahan nilai nominal saham (stock split) ini akan membuat harga saham BRPT lebih baik dan menarik minat para investor, sehingga mampu meningkatkan transaksi perdagangan saham BRPT,” tutur Direktur Barito Pacific Henky Susanto.

Saham BRPT

Sayang kabar baik dari manajemen ini tidak mendapat respons positif dari investor. Pada penutupan perdagangan hari ini, saham BRPT melemah 1,52 persen ke level Rp 3.250 dari sebelumnya Rp 3.300.

Sepanjang hari, saham BRPT menyentuh level tertinggi Rp 3.300 dengan level terendah Rp 3.170. Total transaksinya mencapai 209.491 lot dengan frekuensi 2.180 bernilai Rp 68,24 miliar.

Dari transaksi itu, banyak investor membeli saham BRPT melalui Danareksa Sekuritas dengan volume 17.265 lot pada harga rata-rata Rp 3.234. Sementara, transaksi jual saham BRPT melalui Trimegah Sekuritas Indonesia dengan volume 23.178 lot pada harga rata-rata Rp 3.250.

Grafik: Intraday Saham BRPT 8 Juni 2017

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua