Masuk BUKU 4, CIMB Niaga Perkuat Teknologi dan Penetrasi UKM
Untuk meningkatkan kinerja bank, perseroan memutuskan tidak membagikan dividen dari perolehan laba tahun lalu
Untuk meningkatkan kinerja bank, perseroan memutuskan tidak membagikan dividen dari perolehan laba tahun lalu
Bareksa.com - PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) memulai tahun 2017 dengan masuk ke kelompok bank paling atas dari sisi permodalan di Indonesia. Bank yang identik dengan warna merah ini masuk kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 4, dengan modal inti mencapai Rp32 triliun.
Presiden Direktur Bank CIMB Niaga, Tigor M. Siahaan berujar, bahwa pihaknya juga menjadi bank pertama dalam kategori BUKU 3 yang berhasil naik kelas ke BUKU 4. "Yaitu bank dengan kegiatan usaha paling lengkap dan dengan tingkat modal inti yang paling tinggi," ucapnya di Jakarta, Selasa (25 April 2017).
Untuk meningkatkan kinerja bank, perseroan memutuskan tidak membagikan dividen dari perolehan laba tahun lalu yang sebesar Rp2,08 triliun. “RUPST kali ini menyetujui penetapan penggunaan laba bersih CIMB Niaga tahun buku 2016 yang sebesar Rp2,08 triliun guna membiayai kegiatan usaha Perseroan," imbuh Tigor.
Promo Terbaru di Bareksa
Hal tersebut diyakini akan mendukung perkembangan bisnis CIMB Niaga dan perbankan nasional yang mulai mengarah ke layanan digital. "Kami maksimalkan cabang fisik kami. Tapi kami fokuskan untuk digital. Mungkin ke depannya 95 persen sampai 98 persen seiring berkembangnya teknologi,” ujar Tigor.
Dalam mendukung rencana tersebut, perseroan bakal mengalokasikan mayoritas belanja modal untuk teknologi. Hal ini diharapkan bisa meningkatkan layanan dan mendukung penetrasi kredit ke para nasabah. "Dalam RUPST hari ini juga kita tetapkan laba bersih kita yang sejumlah Rp2,08 trilliun ini akan diinvestasikan di capex dan 60 persen akan difokuskan pada teknologi,” sambung Wan Razly Abdullah, Direktur Strategi dan Keuangan Bank CIMB Niaga.
Lebih lanjut untuk pelayanan kepada nasabah, Bank CIMB Niaga akan terus memperluas jaringannya agar bisa menjangkau lebih banyak nasabah. Namun perluasan jaringan ini dilakukan bukan dengan menambah banyak cabang, tapi menurut Tigor akan dilakukan dengan memperluas jaringan digital."Sekitar 90 persen nasabah kami sudah melakukan transaksi di luar cabang sehingga sudah seharusnya kami mengoptimalkan platform digital," terang dia.
CIMB Niaga sendiri memiliki 634 jaringan kantor per 31 Desember 2016, yang terdiri dari jumlah kantor cabang sebanyak 521, Mikro Laju sebanyak 39, kantor kas dan payment point sebanyak 54 unit (termasuk 22 digital lounge), dan kas mobil sebanyak 20 unit. ClMB Niaga juga telah memiliki 13.185 karyawan per 31 Desember 2016.
Perolehan laba bersih konsolidasi (audited) bank asal Malaysia ini mencapai Rp2,08 triliun pada periode setahun yang berakhir 31 Desember 2016. Catatan ini naik 386,4 persen dan menghasilkan laba per saham sebesar Rp82,83.
Dorong Kredit UKM
Dalam memutar roda bisnisnya pada tahun ini, perseroan bakal memantapkan penyaluran kredit di segmen usaha kecil dan menengah (UKM), yang menurut Tigor akhir tahun lalu porsinya dari keseluruhan kredit sekitar 19 persen. “Konsumer dan UKM itu sekitar 48 persen dari total kredit. Kami harapkan porsi tersebut akan lebih besar dan menjadi mayoritas pada tahun ini,” jelas Tigor.
Berdasarkan laporan keuangan akhir tahun 2016, perseroan mencatat mayoritas kucuran kredit CIMB Niaga masuk ke segmen korporasi dengan porsi sampai 34 persen. Disusul kredit konsumer 29 persen, lalu segmen UMKM dan komersial masing-masing sebesar 19 persen dan 18 persen. Adapun total outstanding kredit perseroan mencapai Rp180,16 triliun pada akhir tahun lalu.
“Strategi kami ke depan dari segi SME (small medium enterprise) dan konsumer kami harapkan akan tumbuh lebih cepat. Dan kita akan lebih meningkat lagi khususnya UKM,” tegas Tigor.
(K09/K15)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.