Meski Tertekan Bisnis Jasa Keuangan, Laba Astra Naik 5% Jadi Rp15,2 T
Penopangnya adalah bisnis otomotif, alat berat dan pertambahan, agribisnis, serta infrastruktur dan logistik
Penopangnya adalah bisnis otomotif, alat berat dan pertambahan, agribisnis, serta infrastruktur dan logistik
Bareksa.com – Setelah mengalami tahun yang sulit pada 2015 lalu, bisnis Grup Astra (PT Astra International Tbk – ASII) mulai membaik. Ini bisa terlihat dari pencapaian laba bersih konsolidasian yang naik 5 persen dari Rp14,46 triliun menjadi Rp15,16 triliun pada akhir 2016.
Catatan itu tidak lepas dari perbaikan di beberapa lini bisnisnya. Salah satunya bisnis otomotif yang merupakan kontributor terbesar laba Astra.
Di sepanjang 2016, bisnis otomotif Astra mengumpulkan laba Rp9,17 triliun atau naik 23 persen dari periode akhir 2015 Rp7,46 triliun. Begitu juga bisnis alat berat dan pertambangan yang memberi laba Rp3,03 triliun atau naik 30 persen dari Rp2,34 triliun.
Promo Terbaru di Bareksa
Yang paling signifikan adalah bisnis Agribisnis. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), yang merupakan produsen kelapa sawit, memberikan laba Rp1,6 triliun atau naik 224 persen dari catatan laba tahun 2015 hanya Rp493 miliar. Kontribusi laba dari Astra Agro terkait dengan porsi kepemilikan Astra yang sebesar 79,7 persen. Secara total, laba Astra Agro mencapai Rp2 triliun, dari periode sebelumnya Rp619 miliar.
Grafik: Kinerja Astra per Lini Bisnis Periode 2014-2016 (dalam miliaran Rupiah)
Sumber: Keterangan perseroan
Kontribusi bisnis infrastruktur dan logistik juga meningkat. Nilainya mencapai Rp263 miliar, atau naik 35 persen dari Rp195 miliar.
Sayang, kinerja bisnis jasa keuangan Astra masih melempem. Bahkan, kontribusi laba yang pada 2015 mencapai Rp3,55 triliun harus tersungkur 78 persen menjadi hanya Rp789 miliar. Faktor penggerus kontribusi bisnis jasa keuangan adalah kinerja PT Bank Permata Tbk (BNLI) yang mengalami kerugian Rp6,5 triliun dari sebelumnya laba Rp247 miliar. Di Bank Permata, kepemilikan Astra sebesar 44,6 persen.
Secara umum, Presiden Direktur Astra Prijono Sugiarto menuturkan, kinerja bisnis Grup Astra sepanjang 2016 cukup memuaskan. “Dengan peningkatan yang stabil di beberapa lini bisnis, prospek tahun 2017 tampaknya cukup positif dengan perbaikan kondisi ekonomi dan kenaikan harga batubara,” tulis Prijono dalam keterangannya, Senin, 27 Februari 2017. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.