SSIA Jual NRCA Ke Astratel, Harga Saham Kompak Naik
SSIA berencana menjual dua anak usaha ke Grup Astra senilai total Rp2,56 triliun
SSIA berencana menjual dua anak usaha ke Grup Astra senilai total Rp2,56 triliun
Bareksa.com- Pergerakan harga saham PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) dan PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) kompak naik. Hal ini seiring dengan rencana penjualan NRCA, yang merupakan anak usaha dari SSIA kepada afiliasi Grup Astra, yakni Astratel.
Hingga penutupan perdagangan hari ini Senin 30 Januari 2017, harga saham SSIA naik 3,3 persen menjadi Rp635 dari sebelumnya Rp615, sedangkan harga saham NRCA naik 4,4 persen menjadi Rp430 dari sebelumnya Rp412.
Dalam keterbukaan informasi, SSIA mengumumkan rencana penjualan atas hak saham-saham milik PT Karya Sedaya Sejahtera (KSS) entitas anak perseroan dalam PT Baskhara Utama Sedaya (BUS) dan hak atas kepentingan utang yang dimiliki KSS terhadap BUS dan PT Lintas Marga Sedaya (LMS) entitas anak dari BUS dengan dimiliki 45 persen. LMS merupakan operator Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Adapun nilai transaksi pelepasan saham KSS memiliki total sebesar Rp2,34 triliun
Promo Terbaru di Bareksa
Selain itu juga SSIA akan melepas saham milik NRCA dalam BUS dan hak atas kepentingan utang yang dimiliki NRCA terhadap BUS yang keduanya akan dilepas kepada PT Astratel Nusantara anak usaha PT Astra Internasional Tbk (ASII).
Sementara itu, nilai penjualan saham NRCA di BUS sebesar Rp223 miliar sehingga total nilai transaksi mencapai Rp2,563 triliun. KSS dan NRCA sudah menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat pada 26 Januari 2017 lalu.
NRCA adalah anak usaha yang juga melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Lantas, bagaimana kinerja perusahaan yang dilepas SSIA ini?
Pada kuartal III-2016, NRCA harus puas membukukan laba sebesar Rp60,8 miliar atau turun 59,6 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang berhasil membukukan laba sebesar Rp150,4 miliar.
Hal ini disebabkan pendapatan perusahaan yang turun 29,3 persen menjadi Rp 1, 9 triliun dari sebelumnya Rp2,7 triliun. Pendapatan perusahaan paling turun adalah di wilayah Jakarta menjadi Rp1,2 triliun dari sebelumnya Rp1,7 triliun dan di Medan yang hanya meraup Rp42 miliar dari sebelumnya Rp193 miliar.
Grafik: Pendapatan dan Laba NRCA 2013-2016
Sumber: Laporan keuangan perseroan
Mengingat keuangan NRCA yang sedang buruk, kabar penjualan ini menjadi sentimen positif terhadap SSIA dan NRCA. Selain itu, Grup Astra yang menjadi pihak pembeli juga memiliki track record yang baik dalam manajemen.
Sebagai informasi, Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang dimiliki NRCA telah dibangun dalam waktu 30 bulan dengan total biaya investasi Rp13,7 triliun. Jalan tol di daerah Jawa Barat ini mulai beroperasi komersial sejak 26 Juni 2015. Berdasarkan rilis perseroan, trafik rata-rata kendaraan yang berlalu-lalang melalui jalan tol ini dari Januari-September 2016 mencapai 28.341 kendaraan per hari. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.