Setelah Investor Asing Banyak Keluar, Harga Saham BJBR Kembali Meroket 23%
Sebanyak 92,4 persen atau setara Rp744 miliar saham BJBR ditransaksikan oleh investor lokal
Sebanyak 92,4 persen atau setara Rp744 miliar saham BJBR ditransaksikan oleh investor lokal
Bareksa.com- Hingga penutupan perdagangan hari ini, Jumat 16 Desember 2016, harga saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) kembali meroket 23 persen hingga Rp2.950, nilai tersebut merupakan yang tertinggi sejak pertama kali tercatat di bursa (IPO) pada Juli 2010.
Jika ditarik dalam tiga hari, harga saham BJBR telah naik 37 persen dari level seblumnya Rp2.150. Emiten perbankan BUMD milik Pemprov Jawa Barat dan Banten ini banyak ditransaksikan oleh investor lokal.
Menurut pantauan Bareksa, naiknya harga saham BJBR seiring tingginya jumlah transaksi dalam tiga hari terakhir. Sebanyak 92,4 persen transaksi atau setara Rp744 miliar didominasi oleh investor lokal. Adapun traansaksi jual-beli saham terbesar dilakukan oleh Daewoo securities (YP).
Promo Terbaru di Bareksa
Dalam periode tiga hari, YP memborong 570.000 lot saham BJBR pada harga rata-rata Rp2.536,2 per saham dengan total Rp144,5 miliar. Namun, YP juga telah menjual 612.000 lot saham pada harga rata-rata Rp2.549,2 atau setara Rp159 miliar.
Namun, jika dihitung seacara pembelian bersih (net buy), Kresna Securities (KS) menjadi broker pembeli terbesar pertama dengan melakukan transaksi pembelian sebanyak 147.000 lot senilai Rp38,3 miliar.
Grafik: Pergerakan Harga Saham BJBR Secara Intraday
Sumber: Bareksa.com
Naiknya harga saham BJBR ini terjadi setelah investor asing banyak melepas saham pada periode 8-13 Desember 2016. Bahkan, keluarnya asing ikut mendorong ambrolnya harga saham BJBR hingga 20 persen dalam tiga hari perdagangan. Penjualan besar oleh investor asing seiring dengan rekomendasi jual oleh analis dari Deutsche Bank yang menilai valuasi saham BJBR terlalu mahal.
Investor asing paling banyak melakukan pelepasan saham melalui Macquarie Capital (RX). RX menjual 239.000 lot saham, pada harga rata-rata Rp2.469,2 per saham dengan nilai transaksi sebanyak Rp59,1 miliar.
Tidak hanya RX, DB juga melakukan hal serupa. Investor asing melalui broker DB menjual 195.000 lot saham pada harga rata-rata Rp2.507,2 per saham senilai Rp49,1 miliar. JP Morgan (BK) juga ikut melakukan aksi jual sebanyak 163.000 lot senilai Rp38,3 miliar.
Saat turunnya saham BJBR, investor lokal melalui BNI Securities (NI) justru memborong saham BJBR sebanyak 1,2 juta lot pada harga rata-rata Rp2,700 senilai Rp326,4 miliar di pasar negosiasi. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.