BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

IHSG Anjlok 2,2%, Analis Asing Rekomendasikan Saham Komoditas

15 November 2016
Tags:
IHSG Anjlok 2,2%, Analis Asing Rekomendasikan Saham Komoditas
Pemindahan batubara ke kapal Tongkang (Adaro.com)

Produsen batu bara dan CPO yang berorientasi ekspor mendapat untung dari penguatan dolar AS

Bareksa.com - Pada penutupan perdagangan hari ini Senin 14 November 2016, pasar saham Indonesia kembali tertekan seiring keluarnya investor asing untuk mencari aset aman setelah imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat meningkat. Meskipun demikian, sejumlah saham yang bergerak di sektor komoditas seperti logam, batu bara dan crude palm oil (CPO) menjadi pilihan yang disarankan oleh sejumlah analis.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali anjlok2,22 per sen dan ditutup di level 5.115,7 hari ini. Penurunan IHSG ini seiring keluarnya investor asing yang terpantau melakukan aksi jual (net sell) saham dari Bursa Efek Indonesia hingga Rp1,97 triliun.

Menurut analis Citi dalam riset yang diberikan kepada nasabahnya, emiten-emiten terkait komoditas, seperti sektor tambang dan perkebunan ini dinilai mendapat untung dari penguatan dolar AS karena komoditas yang mereka jual berorientasi ekspor. Harga acuan global untuk batu bara masih dipengaruhi oleh sistem perbankan Cina yang diperkirakan masih akan mengintervensi perusahaan yang menggunakan bahan bakar batu bara untuk menjaga likuiditas perbankan mereka.

Promo Terbaru di Bareksa

"Safe havens (aset aman) untuk Indonesia adalah perusahaan dengan pendapatan dolar AS seperti komoditas: logam, batu bara dan CPO. Logam mendapat untung dari rencana Presiden Terpilih AS Donald Trump untuk membangun infrastruktur, sementara batu bara karena pasokan ketat di China dan CPO berkaitan dengan dolar AS," tulis riset itu.

Untuk itu, Analis Citi merekomendasikan beli sejumlah saham seperti PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan target harga Rp1.910, PT Indo Tambang Raya Megah Tbk (ITMG) target harga Rp26.000, PT Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk (PTBA) ditargetkan dapat mencapai Rp18.100.

Pandangan serupa juga diutarakan oleh riset CIMB kepada nasabah, yang memperkirakan harga batu bara akan terus meningkat akibat pasokan terbatas dari Indonesia dan kebijakan China.

"Kami tetap berpendapat bahwa harga batu bara akan kembali normal setelah Tahun Baru China 2017 menjadi kisaran US$65-70 per ton, yang akan menguntungkan bagi perusahaan tambang Indonesia," tulis riset tersebut.

Selain itu, CIMB juga melihat para emiten tambang batu bara nasional bisa menjaga biaya pada kuartal ketiga 2016. Pada saat yang sama, mereka juga dinilai akan menjaga produksi konservatif untuk 2017.

Saham pilihan utama CIMB adalah ADRO dengan target harga Rp1.950 dan perusahaan alat berat PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan target harga Rp26.000. CIMB merekomendasikan tambah kedua saham tersebut dalam portofolio.

Sebagai informasi, harga batu bara acuan yang dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencapai US$84,89 per metrik ton pada November 2016. Angka ini sudah melonjak 22,9 persen dibandingkan bulan sebelumnya dan 59,6 persen sejak awal tahun. (Baca juga: Cermati Saham Tambang Dalam Jangka Panjang) (hm)

Garfik : Pergerakan Harga Batu Bara

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua