Kinerja Tak Sesuai Harapan, Saham EXCL Anjlok Tetapi Masih Ditampung Broker Ini
EXCL berhasil mendapatkan laba bersih sebesar Rp224,74 miliar.
EXCL berhasil mendapatkan laba bersih sebesar Rp224,74 miliar.
Bareksa.com - Harga saham operator seluler PT XL Axiata Tbk (EXCL) turun hingga mencapai batas persentase terbesar harian, seiring dengan laporan keuangan yang dianggap tidak sesuai ekspektasi. Meskipun harga saham EXCL turun, terpantau sejumlah broker masih menampung saham operator seluler berlogo biru ini sehingga membuat transaksinya ramai pada hari ini
Pada sesi pertama perdagangan hari ini Selasa 23 Agustus 2016, saham EXCL anjlok 9,89 persen menjadi Rp3.370 dibandingkan level penutupan kemarin di Rp3.740. Pergerakan saham EXCL hari ini sebesar batas penurunan terbesar dalam sehari, sehingga antrean beli atau jual yang lebih rendah daripada batas itu mengalami penolakan otomatis (auto rejection). Terlihat ada antrean jual sebanyak 267.131 lot dan tidak ada antrean beli.
Hingga pukul 14:56 WIB hari ini, sudah tercatat transaksi saham EXCL senilai Rp110 miliar, menempati posisi ke-7 terbesar dari sisi nilai dalam perdagangan hari ini. Terlihat sebanyak 322.855 lot saham berpindah tangan dengan nilai rata-rata Rp3.408.
Promo Terbaru di Bareksa
Terpantau DBS Vicker Securities (DP) menjadi penjual terbanyak dengan menjual 66.000 lot senilai Rp22 miliar. Selanjutnya, ada Credit Suisse Securities (CS) yang menjual 37.000 lot dengan nilai Rp12,9 miliar.
Di sisi lain, BCA Sekuritas (SQ) menjadi broker yang membeli paling banyak saham EXCL. SQ membeli hingga 41.000 lot senilai Rp14 miliar. Sedangkan pembeli terbanyak kedua adalah Daewoo Securities Indonesia (YP) dengan pembelian 30.000 lot dengan total nilai Rp10,4 miliar.
Grafik: Pergerakan Saham EXCL Intraday 23 Agustus 2016
Sumber: Bareksa.com
Kinerja Tidak Sesuai Ekspektasi
Hasil laporan keuangan EXCL sepanjang Januari-Juni 2016 dinilai tidak terlalu menggembirakan walaupun perseroan berhasil membukukan laba bersih senilai Rp224,74 miliar, membalikkan rugi bersih Rp850,89 miliar pada periode sama tahun lalu.
Sepanjang semester pertama 2016, pendapatan perseroan turun 2,16 persen menjadi Rp10,85 triliun dibandingkan perolehan periode yang sama tahun lalu Rp11,09 triliun. Penurunan ini disebabkan menciutnya pendapatan dari bidang non-data dari Rp6,44 triliun menjadi Rp5,78 triliun. Pendapatan perseroan dari sektor jasa interkoneksi juga turun menjadi Rp930,26 miliar dari sebelumnya Rp1,25 triliun.
Namun, naiknya nilai tukar dolar terhadap rupiah membawa keuntungan sendiri terhadap emiten telekomunikasi ini. Perusahaan terafiliasi Axiata Berhad di Malaysia ini membukukan keuntungan selisih kurs sebesar Rp61,69 miliar. Padahal pada periode sama tahun sebelumnya perusahaan ini harus menorehkan rugi kurs sebesar Rp115,94 miliar. Perseroan juga mendapatkan keuntungan dari selisih kurs dari pembiayaan bersih sebesar Rp375,65 miliar setelah sebelumnya pada periode yang sama mengalami kerugian hingga Rp1,39 triliun.
Riset CIMB yang didistribusikan kepada nasabah mengatakan bahwa hasil semester pertama XL Axiata berada di bawah harapan pasar. CIMB menilai pendapatan perseroan terlampau lemah. Selain itu, EBITDA semester pertama 2016 yang dibukukan oleh XL Axiata berada di bawah ekspektasi analis CIMB dan konsensus.
Juga di luar ekspektasi, pendapatan dari mobile service XL mengalami penurunan 6,5 persen dibandingkan kuartal pertama dan turun 4,9 persen year on year. Padahal kompetitor XL yakni PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT Telkomsel, anak usaha dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), mengalami kenaikan di mobile service masing masing 14,6 persen dan 16,3 persen.
Analis Maybank Kim Eng Securities, Pandu Anugrah, dikutip dari risetnya mengatakan meskipun EXCL membukukan laba di semester pertama, pencapaian ini baru 29 persen dari estimasi sebesar Rp764 miliar. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.