MARKET BRIEF: ADHI Kantongi Kontrak Baru Rp5,3 T, WSKT Peroleh Pinjaman Rp3,7 T
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) bersama Posco Engineering Comasuk dalam daftar penawara LPG Pertamina senilai Rp1,94 triliun
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) bersama Posco Engineering Comasuk dalam daftar penawara LPG Pertamina senilai Rp1,94 triliun
Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.
PT Adhi Karya Tbk (ADHI)
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mengumumkan perolehan kontrak barunya hingga bulan Mei 2016. Perusahaan berkode emiten ADHI itu tercatat sudah mengantongi kontrak baru sekitar Rp5,3 triliun. Nilai tersebut meningkat 14,5 persen jika dibanding periode yang sama tahun lalu.
Promo Terbaru di Bareksa
Perolehan tersebut didominasi dari pekerjaan di sektor konstruksi yang mencapai kisaran 89,8 persen. kemudian sisanya disumbang dari pekerjaan Engineering, Procurement, and Construction (EPC), sekitar 6,4 persen,properti senilai 3,7 persen dan sisanya precast 0,1 persen.
PT Waskita Karya Tbk (WSKT)
PT Waskita Karya Tbk (WSKT) telah memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Sarana Multi Infrastruktur dengan nilai maksimal sebesar Rp 3,7 triliun.
Dana tersebut akan diteruskan kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang kemudian dipinjamkan kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sebagai dana talangan pengadaan lahan untuk menunjang kegiatan usaha perseroan.
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) bersama Posco Engineering Co masuk dalam daftar penawaran terendah untuk proyek konstruksi terminal liquidfied petroleum gas (LPG) refrigerated milik PT Pertamina senilai Rp1,94 triliun.
Dalam tender tersebut WIKA akan menguasai 51 persen saham, sedangkan Posco Engineering memiliki 41 persen saham. Nantinya Terminal LPG tersebut akan dibangun di Tanjung Sekong Merak, Banten.
BPJS Ketenagakerjaan
Badan penyelenggara jaminan sosial ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaan) mencatatkan dana kelolaan per akhir Mei 2016 sebesar Rp223 triliun.
Saat ini, lebih dari separuh tepatnya 59 persen dana kelolaan tersebut ditempatkan pada instrumen surat utang (obligasi). Alokasi dana kelolaan pada instrumen saham sebesar 19 persen. Lalu investasi di deposito sebesar 13 persen. Portofolio lain berupa reksadana sebanyak 8 persen dan investasi langsung sebesar 1 persen.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.