Bareksa.com – Setelah mengumumkan rencana akan diakuisisi oleh Pemerintah Provinsi Banten melalui Banten Global Development (BGD), harga saham PT Bank Pundi Indonesia Tbk (BEKS) melesat selama dua hari berturut-turut.

Kemarin, 14 Juni 2016, saham BEKS sempat melonjak ke Rp99 per saham sebelum terkoreksi menjadi Rp85 per saham. Sehari sebelumnya saham BEKS lompat hingga 21,13 persen. (Baca juga: Akan Diakuisisi Pemprov Banten, Harga Saham BEKS Melonjak 35%)

Akuisisi Bank Pundi oleh Pemprov Banten ini sempat ramai diperbincangkan karena tertangkapnya Direktur Utama BGD Ricky Tampinongkol oleh KPK akhir tahun lalu atas tuduhan telah menyuap petinggi DPRD Banten, guna memuluskan jalan pembentukan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Banten.

Grafik: Pergerakan Harga Saham BEKS

Sumber: Bareksa.com

Berdasarkan pengumuman di situs Bursa Efek Indonesia, Bank Pundi akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 11 Juli 2016 dengan acara persetujuan rencana akuisisi oleh BGD. Akuisisi ini akan melalui mekanisme Penawaran Umum Terbatas (PUT) IV, PUT V dan pembelian saham dari PT Recapital Secuirities yang saat ini memiliki 67,85 persen saham Bank Pundi.

Dalam tahap pertama, BEKS akan melakukan penawaran umum dan BGD akan menjadi pembeli siaga. Setelah tahap pertama dilakukan, BGD akan memiliki 25 persen saham BEKS. Tahap kedua juga berupa rights issue dan setelah aksi selesai BGD akan memiliki 40 persen saham BEKS. Terakhir, BGD akan membeli saham BEKS yang dipegang Recapital dan pemegang saham lain sehingga setelah tahap tiga selesai afiliasi Pemprov Banten itu akan memiliki 60 persen saham BEKS.

Apabila menghitung kapitalisasi pasar Bank Pundi saat ini yang mencapai Rp914 miliar, kepemilikan 60 persen oleh BGD akan sekitar Rp548 miliar. Sementara Pemprov Banten diketahui menyiapkan total anggaran Rp950 miliar untuk akuisisi Bank Pundi.

Bagaimana valuasi saham BEKS saat ini?

Pada emiten perbankan, valuasi yang umum digunakan adalah rasio harga saham terhadap nilai buku ekuitas atau price-to-book-value (PBV) ratio. Rasio PBV merefleksikan nilai perusahaan secara riil dibandingkan dengan harga pasar saat ini.

Grafik: PBV Industri Bank dan BEKS

Sumber: Bareksa

Dibandingkan dengan rata-rata industri perbankan di Indonesia, rasio PBV BEKS saat ini tergolong premium atau berada di atas rata-rata. Rata-rata rasio PBV industri perbankan di Indonesia hanya 1,3x dibandingkan dengan BEKS 2,3x dipicu melonjaknya harga saham ini sejak awal tahun yang mencapai 60 persen year-to-date. Demikian pula jika dibandingkan dengan historikalnya yang memiliki rata-rata 1,6x, saham BEKS saat ini diperdagangkan relatif cukup mahal.