MARKET FLASH: BCAP & BABP Cari Dana Rp1,5-2T; PTPP Akan Terbitkan Notes
Pemerintah pangkas target pertumbuhan ekonomi, terendah dalam 5 tahun terakhir
Pemerintah pangkas target pertumbuhan ekonomi, terendah dalam 5 tahun terakhir
Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.
Penambahan Modal Grup MNC
Perusahaan investasi yang dikendalikan Hary Tanoesoedibjo ini menyiapkan dana sekitar Rp1-1,5 triliun untuk mengakuisisi bank BUKU 1 atau BUKU 2 pada smester II 2016. Salah satu sumber pendanaan akuisisi ini berasal dari penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) dengan terget dana Rp1 triliun.
Promo Terbaru di Bareksa
Selain akuisisi bank baru, anak usaha perseroan yakni PT Bank MNC INternasional Tbk (BABP) juga berharap dapat meningkatkan modalnya. Bank MNC pun berencana melangsungkan rights issue dengan target dana Rp500 miliar. Bank MNC menargetkan mampu menaikan modal inti menjadi Rp5 triliun untuk menjadi BUKU 3. Sementarasaat ini, modal inti BABP baru Rp2 triliun atau termasuk kategori BUKU 2.
Kontrak Tol Ditandatangani
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan menandatangani kontrak lima proyek pembangunan jalan tol senilai Rp50,86 triliun. Kontrak tersebut sebagai tindak lanjut dari penetapan pemenang proyek yang telah dilelang bulan lalu. Rencananya, penandatanganan kontrak akan dilakukan hari ini, Kamis 9 Juni 2016.
Diantara proyek tol yang dilelang, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mendapatkn tiga konsesi yakni Balikpapan-Samarinda, Manado-Bitung, dan Pandaan-Malang senilai Rp24,66 triliun. Sementara sejumlah proyek jalan tol tersebut akan dikerjakan oleh beberapa kontraktor BUMN diantaranya PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP).
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP)
PTPP berniat menerbitkan surat berharga jangka pendek (medium term notes/MTN) senilai Rp300 miliar. PT Mandiri Sekuritas menjadi pembeli sekaligus arranger dari MTN dengan tingkat bunga sebesar 9,25 persen ini. Penerbitan MTN dilakukan dengan cara penawaran terbatas (private placement).
Sekertaris perusahaan Agus Samuel Kana memaparkan jaminan penerbitan MTN itu adalah piutang atau tagihan kategori lancar dengan usia penagihan maksimal 90 hari kalender yang telah dimiliki atau kemudian hari akan dimiliki perseroan. Sementara dana penerbitan MTN akan digunakan untuk modal kerja yang menunjang kegiatan utama perseroan sehingga memperkuat keuangan perusahaan.
Subsidi Solar Dipangkas
Pemerintahakan memangkas subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar sebesar 65 persen dari Rp1.000 per liter menjadi Rp350 per liter dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2016. Pemangkasan subsidi itu masih menunggu restu dari komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengungkapkan bahwa pergeseran subsidi merupakan upaya pergerakan dari sektor konsumtif ke sektor produktif. Sudirman menegaskan, berkurangnya subsidi solar tidak serta merta membuat harga jual solar subsidi ke masyarakat segera naik. Evaluasi harga BBM dilakukan setiap tiga bulan.
Target Pertumbuhan Ekonomi
Pemerintah memangkas target pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN-P 2016. Dalam rapat di Badan Anggaran Rabu, 8 Juni 2016, pemerintah dan DPR sepakat asumsi pertumbuhan ekonomi menjadi 5,2 persen, terendah setidaknya dalam lima tahun terakhir. Angka ini berada di bawah asumsi APBN 2016 yang sebesar 5,3 persen.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menilai, angka asumsi 5,2 persen paling realistis. Rendahnya pertumbuhan ekonomi tahun ini disebabkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang tidak akan sebesar perkiraan awal.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.379,53 | 1,02% | 5,18% | 7,30% | 8,82% | 19,45% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.089,71 | 0,44% | 5,40% | 6,62% | 7,08% | 2,64% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.837,78 | 0,53% | 3,93% | 6,27% | 7,42% | 17,19% | 40,03% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,16 | 0,66% | 3,97% | 6,64% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.257,46 | 0,72% | 3,68% | 5,94% | 6,95% | 19,66% | 35,50% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.