Survei SMRC Maret 2016 Tunjukkan Kepuasan Atas Jokowi Melonjak, Ini Alasannya
Tingkat kepercayaan publik kembali melesat ke angka 75% per Maret 2015, dari Juni 2015 hanya 55%
Tingkat kepercayaan publik kembali melesat ke angka 75% per Maret 2015, dari Juni 2015 hanya 55%
Bareksa.com - Survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) memaparkan 81 persen warga Indonesia menilai saat ini Indonesia sedang bergerak ke arah yang benar. SMRC bahkan menyebut ini kali pertama dalam lima tahun terakhir masyarakat memiliki optimisme tinggi menapaki arah bangsa ke depan.
Survei SMRC juga menunjukan persentase warga yang yakin dengan kemampuan Presiden Joko Widodo "Jokowi" kembali meningkat menjadi 72 persen per Maret 2016 dari 63 persen di akhir tahun lalu. Tingkat kepercayaan publik yang sempat menyusut menjadi 55 persen di Juni 2015, per Maret 2016 ini kembali melonjak ke angka 75 persen.
Apa yang pemerintahan Jokowi buat hingga tingkat kepuasan masyarakat kembali meningkat?
Promo Terbaru di Bareksa
Data Bareksa menunjukkan inflasi dalam 6 bulan terakhir memang menyusut menjadi 4,45 persen per Maret 2016 dibanding 7,26 persen per Juli 2015. Tetapi apakah ini menunjukkan keadaan ekonomi membaik? Jika ditelaah lebih dalam, pelemahan harga minyak dunia menjadi faktor utama turunnya inflasi. Harga minyak mentah dunia jenis WTI merosot dari US$60 per barel di Juni 2015 menjadi US$30 per barel pada akhir tahun 2015. Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini harga minyak mentah kembali meningkat ke angka US$40 per barel.
Grafik: Pergerakan Inflasi Periode Januari 2003 - Maret 2016
Sumber: Bareksa.com
Melemahnya harga minyak dunia berpengaruh besar terhadap perekonomian Indonesia yang ditopang oleh ekspor komoditas. Menyusutnya nilai ekspor sempat membuat tingkat kepercayaan konsumen sempat ambrol ke level 97,5 di bulan September 2015.
Namun, seiring dengan dibentuknya paket deregulasi pemerintah, kepercayaan konsumen mulai pulih. Per Februari 2016, tingkat kepercayaan konsumen meningkat menjadi 109,8. Selain itu Bank Indonesia juga menyebut adanya akselerasi belanja modal dan belanja barang pemerintah dalam dua bulan pertama tahun ini karena percepatan proses lelang infrastruktur 2016 yang dilakukan pada tahun 2015.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta kepada Bareksa menjelaskan pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tahun ini memang masih didorong belanja pemerintah. Yang menarik, Rangga melihat langkah pemerintah ini telah mendorong peningkatan permintaan rumah tangga.
Grafik: Tingkat Kepercayaan Konsumen Periode April 2015 - Maret 2016
Sumber: BI, diolah Bareksa.com
Meningkatnya konsumsi masyarakat dan pemerintah juga mendorong naiknya tingkat manufaktur yang tercermin dari data Markit Economics. Indeks manufaktur PMI Indonesia melonjak ke angka 50,6 di bulan Maret 2016 dibanding bulan sebelumnya di level 48,7. Pertama kalinya angka manufaktur PMI Indonesia meningkat tajam sejak September 2014. Data ini menunjukan output produksi perusahaan manufaktur kembali ke area pertumbuhan yang ditopang kenaikan permintaan barang baru.
Grafik: Pergerakan Indeks Manufaktur PMI Indonesia Periode Januari 2012-Maret 2016
Sumber: Markit Economics, diolah Trading Economics
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,92 | 0,45% | 4,28% | 7,56% | 8,65% | 19,15% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,59 | 0,42% | 4,45% | 7,00% | 7,43% | 2,51% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.080,08 | 0,60% | 4,04% | 7,13% | 7,77% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.845,41 | 0,53% | 3,95% | 6,71% | 7,40% | 16,95% | 40,32% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.272,15 | 0,82% | 3,96% | 6,62% | 7,24% | 20,21% | 35,65% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.