Berita Hari Ini: Kredit Tanpa Bunga Disiapkan; Harga Emas Global Rekor Lagi
Jokowi lebur BUMN pariwisata dan penerbangan; Uji kehalalan vaksin Covid-19 Bio Farma; Lelang SUN 11 Agustus
Jokowi lebur BUMN pariwisata dan penerbangan; Uji kehalalan vaksin Covid-19 Bio Farma; Lelang SUN 11 Agustus
Bareksa.com - Berikut sejumlah berita dan informasi terkait ekonomi, investasi yang dirangkum dari berbagai media dan keterbukaan informasi Jumat, 7 Agustus 2020.
Pinjaman Tanpa Bunga
Pemerintah akan memberikan pinjaman tanpa bunga untuk rumah tangga (RT) sebagai bagian dari rangkaian stimulus percepatan pemulihan ekonomi.
Promo Terbaru di Bareksa
Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo menyebut skema pinjaman tanpa bunga tengah digodok pemerintah agar dapat diakses secara mudah dan murah oleh masyarakat saat menghadapi tekanan pandemi virus corona (Covid-19). Namun, ia belum dapat menyebut kapan dan berapa besar pinjaman ini akan diberikan.
"Direncanakan akan ada skema pinjaman untuk rumah tangga tanpa bunga agar bisa diakses lebih murah dan mudah," katanya lewat video conference dikutip CNN Indonesia, Kamis (6/8).
Selain itu, Yustinus menyebut pemerintah juga akan menambahkan nilai bantuan program bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH). Ke depan bantuan penerima PKH akan ditambah beras.
Ia menambahkan bantuan-bantuan tersebut diberikan untuk mengungkit daya beli masyarakat yang tengah tertekan pandemi. Sebagai informasi, pemerintah memang menggelontorkan banyak uang untuk membantu masyarakat dan dunia usaha dalam menghadapi tekanan pandemi virus corona.
Total anggaran yang digelontorkan mencapai Rp695,2 triliun. Anggaran tersebut digunakan untuk stimulus dan bansos seperti diskon listrik PLN, bansos tunai, BLT dana desa, hingga semi bansos lewat program Kartu Pra Kerja.
BUMN Pariwisata & Penerbangan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai mematangkan rencana untuk menggabungkan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor penerbangan dan pariwisata.
Berbicara di depan menteri, penggabungan perusahaan pelat merah di sektor ini menjadi krusial untuk kembali membangkitkan sektor penerbangan dan pariwisata yang dihantam dampak virus corona baru penyebab Covid-19.
"Sehingga next pandemi, fondasi ekonomi di sektor pariwisata dan penerbangan bisa semakin lebih baik dan bisa berlari lebih cepat lagi," kata Jokowi dikutip CNBC Indonesia, Kamis (6/8/2020).
Jokowi menjelaskan angka pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020 mengalami kontraksi yang cukup dalam. Ekonomi Indonesia mencatatkan pertumbuhan minus 5,32 persen yang salah satunya disebabkan sektor pariwisata dan penerbangan yang ambruk.
Maka dari itu, Jokowi melihat penurunan ini menjadi momentum pemerintah untuk melakukan konsolidasi dalam bertransformasi di bidang pariwisata dan penerbangan. Penggabungan BUMN, merupakan solusi yang tidak lama akan menjadi kenyataan.
Sebagai informasi, pemerintah memang berencana untuk membentuk holding BUMN sektor penerbangan. Salah satu nama yang panas dikabarkan akan dilebur adalah PT Survai Udara Penas.
Vaksin Bio Farma
PT Bio Farma (Persero) menjalin komunikasi dengan Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) MUI untuk mengkaji bersama vaksin corona dari aspek kehalalan.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan perusahaan berkomitmen untuk memerhatikan aspek kehalalan dalam memproduksi vaksin. Selain itu, komunikasi dengan MUI dilakukan untuk mendapatkan izin edar dari Badan POM.
"Kami concern terhadap aspek kehalalan ini sehingga dalam riset dan pengembangan vaksin akan mengutamakan penggunaan bahan-bahan yang non-animal origin," ucap Honesti dalam keterangan resmi, dikutip CNN Indonesia Jumat (7/8/2020).
Terkait kapasitas produksi vaksin covid-19, Honesti menuturkan bahwa perusahaannya akan menambah kapasitas produksi vaksin menjadi 250 juta dosis vaksin per tahun. Sampai saat ini Bio Farma baru bisa menyiapkan kapasitas produksi vaksin sampai 100 juta dosis vaksin per tahunnya dan sedang menyiapkan fasilitas produksi tambahan dengan kapasitas sebesar 150 juta dosis yang akan selesai pada Desember 2020.
Vaksin covid-19 dari perusahaan China, Sinovac, mulai memasuki masa persiapan pelaksanaan uji klinis fase tiga, yang diawali dengan Kick Off Meeting di Fakultas Kedokteran Unpad Bandung, Kamis (6/8). Gedung Fakultas Kedokteran Unpad itu juga sebagai salah satu tempat yang akan dijadikan lokasi pelaksanaan uji klinis fase tiga vaksin Covid-19.
Melalui acara kick off meeting ini, dilakukan simulasi sebelum pelaksanaan puncak uji klinis fase tiga pada 11 Agustus 2020 mendatang. Honesti menuturkan, peran perusahaan farmasi pelat merah ini dalam uji klinis fase tiga vaksin covid-19 adalah sebagai sponsor dengan mempersiapkan vaksin sebanyak 2.400 dosis yang tiba pada 19 Juli 2020 lalu.
Harga Emas Global
Harga emas melanjutkan pemecahan rekornya pada Kamis (6/8), didorong oleh ekspektasi lebih besar terhadap respons moneter karena lonjakan kasus virus corona baru terus menghantam ekonomi Amerika Serikat (AS).
Mengutip Reuters, harga emas spot mencapai level tertinggi sepanjang masa di US$ 2.069,21 per troy ons pada Kamis (6/8). Meski demikian, pada pukul 23.14 WIB, harga emas turun lagi ke posisi US$ 2.060,46 atau naik 1,1 persen.
Harga emas berjangka AS juga naik 1,03 persen menjadi US$ 2.070,50 per troy ons. Harga emas telah menguat lebih dari 35 persen tahun ini.
"Ada sinyal beragam bahwa ekonomi sedang pulih, dan beberapa tanda pemulihan relatif dangkal karena menunjukkan angka agregat dan bukan bagaimana usaha kecil menengah terus menderita. Kita memiliki jalan yang sangat panjang sebelum kita melihat pemulihan ekonomi yang tepat," kata Jeffrey Christian, Managing Partner CPM Group dikutip Reuters.
Data menunjukkan, klaim pengangguran AS turun minggu lalu. Tetapi yang mengejutkan, sebanyak 31,3 juta orang menerima cek pengangguran pada pertengahan Juli karena wabah virus corona melanda ekonomi AS.
Lelang Surat Utang Negara
Pemerintah berencana menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa 11 Agustus 2020. Pada lelang tersebut, pemerintah menetapkan target indikatif sebesar Rp 20 triliun - Rp 40 triliun dari tujuh seri yang ditawarkan.
Merujuk dari laman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, ketujuh seri SUN yang akan dilelang adalah seri SPN (Surat Perbendaharaan Negara) dan FR (Fixed Rate). Lelang ini dilakukan guna memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2020.
Berikut ketujuh seri SUN yang akan dilelang:
1. SPN03201112 yang jatuh tempo pada 12 November 2020 dengan imbalan diskonto
2. SPN12210812 yang jatuh tempo pada 12 Agustus 2021 dengan imbalan diskonto
3. FR0086 yang jatuh tempo pada 15 April 2026, seri baru dengan tingkat bunga fixed rate yang baru akan ditetapkan pada sesi lelang
4. FR0087 yang jatuh tempo pada 15 Februari 2031, seri baru dengan tingkat bunga fixed rate yang baru akan ditetapkan pada sesi lelang
5. FR0080 yang jatuh tempo pada 15 Juni 2035 dengan imbalan 7,5 persen
6. FR0083 yang jatuh tempo pada 15 April 2040 dengan imbalan 7,5 persen
7. FR0076 yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048 dengan imbalan 7,375 persen
Lelang ini akan dibuka pada Selasa 11 Agustus 2020 pukul 09.00 WIB dan ditutup pukul 11.00 WIB. Sedangkan tanggal setelmen jatuh pada Kamis 13 Agustus 2020.
Penjualan SUN tersebut akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Lelang bersifat terbuka (open auction), menggunakan metode harga beragam (multiple price). SUN yang akan dilelang mempunyai nominal per unit sebesar Rp 1.000.000,00 (satu juta Rupiah).
***
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.