BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Mencengangkan, IMF Prediksi Harga Minyak Akan Jatuh ke US$20 per Barel

29 Desember 2015
Tags:
Mencengangkan, IMF Prediksi Harga Minyak Akan Jatuh ke US$20 per Barel
Pekerja melakukan proses produksi di Kilang Pengolahan Pertamina Unit VII Kasim, Sorong, Papua Barat, Rabu (3/6). Kilang tersebut dapat memproduksi 10.000 barrel per hari guna memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) Papua dan Maluku. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Iran sudah menyiapkan 36 juta barel minyak untuk dijual di tahun 2016.

Bareksa.com - Bagi dunia perminyakan, mungkin hari-hari ke depan akan menjadi lebih berat. Penyebabnya Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan harga minyak mentah dunia bisa menyentuh $20 per barel pada 2016.

Prediksi itu terungkap dalam kesimpulan laporan pertemuan Executive Board IMF dengan Iran yang menggarisbawahi bahwa harga minyak mentah bisa jatuh sekitar US$5 - 15 per barelnya tahun depan.

IMF mengatakan turunnya harga si emas hitam itu memang tidak akan memberi dampak negatif kepada Iran. Produk Domestik Bruto (PDB) Negeri Mullah ini diperkirakan tetap bisa tumbuh 5,5 persen pada 2017.

Promo Terbaru di Bareksa

"Prospek 2016/2017 lebih cerah karena efek pencabutan sanksi ekonomi (atas Iran). Produksi minyak akan lebih tinggi dan biaya dan transaksi finansial akan menjadi lebih rendah. Aset-aset yang dikembalikan kepada asing diharapkan bisa ikut membantu mengangkat PDB di kisaran 4 - 5,5 persen pada tahun depan," sebut IMF.

Kondisi Iran bertolak belakang dengan Nigeria. Anggaran Nigeria 2016 didasarkan pada harga minyak sebesar US$38 per barel. Nigeria diharapkan bisa memproduksi 2,2 juta barel per hari pada 2016 dan menjualnya pada harga $38 per barelnya.

Nigeria berharap bisa mendapatkan devisa $83,6 juta per hari tahun depan atau $30,5 miliar sepanjang 2016. Dengan prediksi harga minyak yang mencapai US$20 per barel maka tahun depan Nigeria hanya mampu mendapatkan US$44 juta per hari atau US$16,1 miliar selama satu tahun.

Walhasil pendapatan Nigeria dari minyak akan turun paling tidak 47,4 persen dari yang ditargetkan sebelumnya. Hal ini tentu akan membuat tekanan untuk melakukan pinjaman akan semakin tinggi.

Padahal pada November, Iran yang memiliki cadangan minyak terbesar keempat di dunia sudah mempersiapkan 36 juta barel minyak untuk dijual pada 2016. Langkah Iran ini tentu akan membuat pasokan minyak dunia semakin berlebihan (oversupply).

Namun berbeda dengan IMF, negara-negara anggota pengekspor minyak (OPEC) yakin harga minyak duinia tidak akan terus anjlok. Dalam dialog di New Delhi India, Sekretaris Jenderal OPEC Abdullah al-Badri mengatakan dirinya sudah mengalami enam siklus harga minyak, yang terkadang naik tinggi dan adakalanya turun tajam. "Kali ini salah satunya (turun). Tapi kondisi ini tidak akan berlanjut," ujarnya.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua