Kuartal III-2015 Kredit 10 Bank Melambat Tapi KPR Kelas Menengah Justru Naik
Yang menghambat pertumbuhan kredit lebih berasal dari kredit sektor mikro
Yang menghambat pertumbuhan kredit lebih berasal dari kredit sektor mikro
Bareksa.com - Kinerja 10 bank besar yang mencakup sekitar 85 persen kapitalisasi pasar perbankan di Bursa Efek Indonesia menunjukan penyokong pertumbuhan kredit per kuartal III - 2015 ini berasal dari penyaluran kredit perumahan sedangkan yang menghambat berasal dari sektor mikro.
Rata-rata pertumbuhan kredit 10 bank per kuartal III-2015 tercatat hanya 10,5 persen. Angka ini lebih rendah dari pertumbuhan kredit perbankan nasional pada periode sama tahun lalu yang tercatat sebesar 13,2 persen.
Bank Indonesia sebelumnya mengekspektasikan kredit perbankan tahun ini akan tumbuh 15-16 persen, namun direvisi menjadi 11 - 13 persen menimbang perlambatan ekonomi dan masih rendahnya penyerapan anggaran. Menurut survei BI, pertumbuhan kredit baru akan meningkat pada kuartal keempat tahun ini.
Promo Terbaru di Bareksa
Dari 10 bank, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mencetak pertumbuhan kredit tertinggi sebesar 19 persen disokong oleh penyaluran kredit perumahan menengah ke bawah sedangkan bank dengan pertumbuhan kredit negatif yaitu PT Bank Danamon Tbk (BDMN) dipicu kontraksi di segmen mass market (pembiayaan kendaraan dan pinjaman mikro).
Grafik Pertumbuhan Kredit Kuartal III 10 Bank
Sumber : Perusahaan, Bareksa diolah
Dari sisi pertumbuhan laba bersih sepanjang Januari-September 2015, terdapat enam bank yang membukukan kenaikan laba bersih. Tercatat pertumbuhan laba BBTN yang paling tinggi yakni sebesar 61,7 persen. Sementara itu, kenaikan laba bersih PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terhitung baik dibanding dua bank besar lainnya yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Hal ini dipicu penurunan beban bunga.
Sementara empat bank lainnya mengalami penurunan laba bersih yaitu PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dipicu kenaikan pencadangan untuk kerugian penurunan nilai aset keuangan.
Grafik Pertumbuhan Laba Bersih Kuartal III 10 Bank
Sumber : Perusahaan, Bareksa diolah
Naiknya pencadangan tidak terlepas dari naiknya rasio kredit bermasalah (Non-performing loan/NPL).Perlambatan ekonomi dan memburuknya nilai tukar rupiah berpengaruh terhadap porsi kredit bermasalah namun pada kuartal ketiga ini masih terkendali. Kim Eng dalam laporan risetnya yang dikirim ke nasabah menyebutkan kekhawatiran menurunnya kualitas aset tidak terjadi. Bank dengan NPL tertinggi yaitu BBTN sebesar 4,5 persen sedangkan NPL PT BPD Jawa Timur Tbk (BJTM) naik signifikan dipicu penurunan dari segmen komersial dan SME. Kredit macet BBCA tetap yang terendah di antara bank lain sebesar di 0,7 persen.
Sementara menurut Tim Riset Post Asset Management, secara keseluruhan kinerja keuangan perbankan kuartal ketiga ini cukup baik dimana performa bank-bank besar naik tipis. NPL meskipun tercatat naik namun masih bagus. Hal ini wajar terjadi karena siklikal perlambatan ekonomi. Penurunan sisi kinerja keuangan belum berdampak ke neraca perusahaan.
Hal ini tercermin dari profitabilitas 10 bank yang dilihat dari marjin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) masih cukup stabil dimana PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) memiliki NIM tertinggi yakni 11,2 persen dipicu penurunan bunga deposito.
Grafik Rasio Keuangan 10 Bank Besar Per September 2015
Sumber: Bareksa.com
Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) bank rata-rata meningkat menjadi 18,8 persen, jauh di atas standar minimum 8 persenk yang menunjukan secara neraca industri perbankan masih memiliki ruang untuk meningkatkan pertumbuhan kredit. Untuk keperluan ekspansi bisnis, beberapa bank melirik opsi revaluasi aset untuk meningkatkan modal, salah satunya yaitu BMRI.
Sektor perbankan ke depannya masih bagus karena biasanya kinerja perbankan sejalan dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto yang diharapkan meningkat. Saham perbankan yang direkomendasikan yaitu : BBCA, BBTN, BMRI, BBRI dan BJTM. (np)
Grafik Rasio Keuangan Industri Perbankan
Sumber : Perusahaan, Bareksa diolah
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.