Dari Tekstil ke Properti, Begini Sepak Terjang Hanson MYRX
Total luas lahan MYRX berada di urutan ke-2, hanya kalah dari BSDE.
Total luas lahan MYRX berada di urutan ke-2, hanya kalah dari BSDE.
Bareksa.com - Peralihan bisnis PT Hanson International Tbk (MYRX) menggelitik keingintahuan investor. Pasalnya, perusahaan yang awalnya bergerak di bisnis tekstil ini bukan sekali ini melakukan peralihan area bisnis. Ada apa gerangan?
Hanson yang mulanya bernama PT Mayeretex Indonesia sebelum berganti nama menjadi PT Hanson Industri Utama Tbk pada tahun 1997 bergerak di bisnis tekstil. Perseroan kemudian kembali mengganti nama menjadi PT Hanson International pada tahun 2004 hingga sekarang.
Seiring dengan turunnya harga katun, pada tahun 2007 Hanson mengubah haluan ke bisnis energi dan mineral dengan mendivestasi anak usahanya yakni PT Prima Yudha Mandirijaya yang bergerak di bidang tekstil. Dalam perkembanganya pada beberapa tahun terakhir, bisnis batubara perseroan juga tidak berjalan mulus. Penurunan harga komoditas dunia menekan kinerja Hanson. Puncaknya pada tahun 2013, laba Hanson merosot hampir 100 persen menjadi hanya Rp0,2 miliar dibandingkan pada akhir tahun 2011 yang sebesar Rp102 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Grafik: Laba PT Hanson International Tbk
Sumber: BEI
Melihat kondisi ini, Benny Tjokrosaputro yang merupakan salah satu pemegang saham perseroan mulai melakukan perubahan haluan bisnis dengan menyuntikkan bisnis properti yang sebelumnya dimiliki keluarga Benny ke Hanson.
Pada akhir tahun 2013, Hanson melangsungkan aksi rights issue untuk melakukan penyertaan 99,9 persen saham PT Mandiri Mega Jaya (MMJ) senilai Rp4 triliun. Sebelumnya, 99,9 persen saham MMJ dimiliki oleh Benny Tjokro. Kala itu, MMJ memiliki 17 anak usaha dengan land bank seluas 2.900 hektar.
Benny Tjokro sudah memiliki pengalaman di bidang properti selama lebih dari 20 tahun. Mengutip presentasi perusahaan, Benny tercatat telah menyuplai lebih dari 10.000 hektar lahan untuk sejumlah pengembang besar di Jakarta. Kini melalui Hanson, Benny masuk langsung ke bisnis properti sebagai pengembang.
Grafik: Pengalaman Bisnis Properti Benny Tjokrosaputro
Sumber: PT Hanson International Tbk
Tapi sebagai pengembang pendatang baru, Hanson masih mengandeng pemain properti besar lain untuk mengembangkan proyek. Hanson menjalin kerjasama dengan Grup Ciputra untuk mengembangkan salah satu kawasan residensial. Selain itu, perseroan juga menggandeng Pelican Group yang turut mengembangkan Pacific Place dan JW Marriott.
Mengutip presentasi perusahaan, tahun 2014 Hanson berhasil menjual 5.800 unit properti dari proyek Citra Maja Raya, yang merupakan proyek patungan dengan developer PT Ciputra Tbk. Dalam proyek ini Hanson hanya menyediakan lahan, sementara Ciputra menjalankan operasional serta marketing.
Sementara itu, dalam kerjasama pembentukan perusahaan patungan dengan Pelican Group, Hanson hanya menguasai 41,4 persen dari seluruh saham perusahaan yang mengelola proyek Millennium City di kawasan Serpong.
Walaupun masih tergolong pengembang baru, Hanson memiliki land bank yang sangat besar. Sampai dengan Desember 2014 tercatat total lahan yang dimiliki perseroan sudah berkembang menjadi 3.067 hektar di mana lahan milik sendiri sebesar 2.394 hektar dan 673 hektar milik perusahaan patungan di mana Hanson menguasai 41,4 persen sahamnya.
Grafik: Total Land Bank Hanson
Sumber: Presentasi Perseroan
Jika ditotal, lahan yang dimiliki Hanson hanya kalah dari PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) sebesar 3.205 hektar, dan mengalahkan perusahaan kawasan industri terbesar yakni PT Jababeka Tbk (KIJA) sebesar 2.937 hektar. Selain itu, sebagian besar lahan yang dimiliki perseroan terletak di kawasan Jabodetabek, tidak jauh dari Ibukota.
Peta Lokasi Lahan Hanson
Sumber: Presentasi Perseroan
Tidak berhenti sampai di situ, Hanson juga masih terus berupaya menambah jumlah lahan yang dimilikinya dengan memperluas land bank di wilayah Bekasi dan Serpong. Bahkan untuk memuluskan rencana itu, Benny Tjokro berencana menyuntikkan dana segar Rp1,05 triliun kepada perseroan. (Baca juga: Benny Tjokro Makin Fokus Properti, Suntik MYRX Rp1 Triliun)
Tabel: Penjualan PT Hanson International Tbk (dalam Rupiah)
Sumber: Laporan Keuangan Kuartal III 2015
Tahun ini, Hanson akhirnya mendivestasi anak usahanya yang bergerak di bidang energi. Hal ini tercermin dari pendapatan perusahaan yang seluruhnya diperoleh dari penjualan properti. Sehingga saat ini operasional Hanson seluruhnya berasal dari bisnis properti. (np, kd)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.