Ini Penyebab Buruknya Kinerja Perusahaan Properti pada Kuartal III
Laba PWON, BSDE & ASRI ambrol lebih dari 10%
Laba PWON, BSDE & ASRI ambrol lebih dari 10%
Bareksa.com - Pada kuartal III 2015, perusahaan properti belum menunjukkan kinerja memuaskan. Sebagian pengembang masih mencatatkan penurunan laba dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Padahal pemerintah telah mengeluarkan sejumlah paket kebijakan, salah satunya meningkatkan plafon kredit.
Mandiri Sekuritas dalam laporan riset kepada nasabah 2 November 2015 menyebutkan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan melandainya kinerja beberapa perusahaan properti adalah melemahnya nilai tukar rupiah. Kurs rupiah pada September --akhir dari kuartal III-- sempat menyentuh level terendahnya Rp14.600 per dolar AS.
PT Alam Sutera Tbk (ASRI) merupakan salah satu perusahaan properti yang mengalami penurunan nilai penjualan. Berdasarkan laporan keuangan, penjualan ASRI menyusut 23 persen menjadi Rp2,1 triliun dari sebelumnya Rp2,8 triliun. Rugi kurs ASRI juga membengkak mencapai Rp791 miliar, naik drastis dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp54 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Grafik: Laba/Rugi Kurs BSDE, PWON & ASRI
sumber: Laporan Keuangan
Rugi kurs juga dialami oleh PT Pakuwon Jati Tbk (PWON). Melemahnya nilai tukar rupiah menambah beban perusahaan. Rugi kurs PWON tercatat mencapai Rp139 miliar, padahal tahun sebelumnya mencatatkan laba kurs sebesar Rp5,6 miliar. Perusahaan ini menerbitkan obligasi global senilai $200 juta atau setara Rp2,9 triliun pada Juli 2014. Saat itu kurs rupiah masih berada pada kisaran Rp11.500 - 12.000 per dolar AS. Saat ini kurs rupiah sudah berada di kisaran Rp13.600 per dolar, bahkan sempat menyentuh Rp14.600 per dolar pada September.
Kondisi tersebut membuat beban bunga PWON pada kuartal III tahun ini melonjak 60 persen menjadi Rp318 miliar dari sebelumnya Rp197 miliar. Pada akhirnya laba bersih perusahaan anjlok 11 persen menjadi Rp1,1 triliun dari sebelumnya Rp1,3 triliun.
Grafik: Beban Bunga BSDE, PWON & ASRI
sumber: Laporan Keuangan
Membengkaknya beban bunga juga dirasakan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). Pada April 2015, BSDE menerbitkan obligasi global senilai $225 juta atau setara Rp3,2 triliun (asumsi kurs Rp14.500 per dolar AS). Utang tersebut membuat beban bunga BSDE melonjak 33 persen menjadi Rp387 miliar dari sebelumnya Rp289 miliar. Laba BSDE pun tergerus 46 persen menjadi Rp1,7 triliun dari sebelumnya Rp3,3 triliun.
Grafik: Laba BSDE, PWON & ASRI
sumber: Laporan Keuangan
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.