Dikabarkan Akuisisi Oleh Saratoga Batal, Harga Saham TAXI Terjungkal 9,4%
Manajemen perusahaan menyampaikan CSPA pelaksanaan akuisisi ini seharusnya rampung pertengahan Oktober
Manajemen perusahaan menyampaikan CSPA pelaksanaan akuisisi ini seharusnya rampung pertengahan Oktober
Bareksa.com - Di tengah penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), saham PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) justru menurun cukup tajam sekitar 9,4 persen pada penutupan perdagangan hari ini (Rabu, 30 September 2015) menjadi Rp298.
Pergerakan Harga Saham TAXI Secara Intraday
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber: Bareksa.com
Laporan Bahana Securities yang dikirim kepada nasabah menyebutkan bahwa berdasarkan informasi yang berkembang, akuisisi TAXI oleh PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) dari PT Rajawali Corpora kemungkinan batal. Padahal, rencana awal SRTG akan mengakuisisi 51 persen saham TAXI dari Grup Rajawali Corpora pada 17 April 2015.
Namun, Sekretaris Perusahaan TAXI Merry Anggraini membantah kabar tersebut. “ Hingga saat ini belum ada surat pembatalan apa pun,” ujarnya.
Merry menambahkan berdasarkan perjanjian jual beli bersyarat (CSPA) proses akuisisi TAXI seharusnya akan rampung pada pertengahan Oktober.
Aksi korporasi ini melibatkan perubahan pengendali saham perseroan meski nilai transaksinya belum diketahui. Hal tersebut dapat mempengaruhi obligasi yang dikeluarkan oleh TAXI, sehingga dibutuhkan persetujuan pemegang obligasi (melalui Rapat Umum Pemegang Obligasi/RUPO). (Baca juga : Diisukan Gagal Bayar Repo, Harga Saham TAXI Anjlok 10%)
“Tapi hingga saat ini masih belum tahu kepastian waktu penyelenggaraan RUPO tersebut karena belum ada surat penawaran dari Saratoga,” ungkap Merry.
Saat ini TAXI tercatat memiliki obligasi dengan nilai nominal Rp1 triliun. Obligasi dengan tenor 5 tahun ini jatuh tempo pada 24 Juni 2019. Kupon yang ditawarkan sebesar 12,25 persen, dan dibayar secara kuartalan.
Analis Bahana juga menyebutkan meningkatnya daya saing terhadap perusahaan TAXI membuat harga saham merosot tajam di bawah harga IPO, yaitu Rp560 pada November 2012.
Akhir tahun lalu, TAXI harus menyesuaikan tarif seiring dengan naiknya harga bahan bakar minyak (BBM). Kenaikan tarif ini ikut memperketat persaingan di bisnis taksi.
Tarif bawah taksi untuk buka pintu naik 15 persen menjadi Rp7.500 dari Rp6.500 dan biaya per kilometer naik 33 persen menjadi Rp4.000 dari Rp3.000.
Kenaikan oleh TAXI lebih tinggi dari kenaikan yang dilakukan oleh PT Blue Bird Tbk (BIRD) sehingga kedua armada tersebut memiliki tarif yang sama. BIRD menaikan 7 persen untuk buka pintu menjadi Rp7.500 dari semula Rp7.000 dan biaya per kilometer menjadi Rp4.000 dari Rp3.600
Kondisi persaingan semakin ketat karena kompetisi juga kini datang dari penjaja jasa transportasi online seperti Go-jek, Grab Bike, Uber Taksi atau pun Grab Taksi yang baru populer satu semester ke belakang. Para perusahaan online ini gencar melakukan promo dengan tarif hanya Rp5.000 sekali perjalanan.
Banyaknya jumlah armada baru terutama dari layanan ojek online menyebabkan daya saing bagi pengemudi pun meningkat, sedangkan permintaan jasa tetap stabil. Hal ini membuat pendapatan pengemudi menjadi lebih rendah.
Penurunan pendapatan membuat sebagian pengemudi beralih ke perusahaan lain seperti Go-jek. Pada akhirnya, perusahaan taksi menjadi sulit mencari pengemudi.
Baru-baru ini beredar kabar juga bahwa banyak taksi milik Grup Express menganggur dan terparkir saja di halaman pool-nya. Jumlahnya diperkirakan mencapai 3.000 unit mobil akibat kekurangan pengemudi.
Banyaknya tekanan persaingan membuat laba TAXI pada kuartal II-2015 turun sangat signifikan 85 persen menjadi hanya Rp12,1 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya laba mencapai Rp78,9 miliar.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.