MARKET FLASH: Sinar Mas Siap Restrukturisasi Utang BRAU
SUGI perpanjang utang; SRAJ rights issue Rp1,07 triliun
SUGI perpanjang utang; SRAJ rights issue Rp1,07 triliun
Bareksa.com -
Berikut sejumlah berita terkait korporasi dan pasar modal yang dirangkum dari surat kabar nasional:
PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU)
Promo Terbaru di Bareksa
Proses restrukturisasi utang BRAU akan dilakukan setelah emiten batu bara itu mendapat persetujuan para pemegang saham atas masuknya direksi baru dari Grup Sinarmas, yang dijadwalkan digelar pada Agustus.
Seperti diketahui, anak usaha dari Asia Resources Minerals Plc (ARMS) ini telah berstatus default karena gagal membayar obligasi senilai $450 juta yang jatuh tempo pada 8 Juli 2015. BRAU juga memiliki surat utang lain sebesar $500 juta yang sedianya jatuh tempo pada Maret 2017.
Managing Director Sinarmas Gandi Sulistyanto mengatakan Sinar Mas sedang mengurus legalitas dan administrasi akuisisi saham ARMS, yang memegang 85 persen saham BRAU. Proses ini diharapkan rampung usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BRAU yang dijadwalkan digelar 19 Agustus 2015.
PT Sugih Energy Tbk (SUGI)
Perusahaan migas SUGI memperpanjang pinjaman dari PT Bank Mayapada International Tbk dengan plafon hingga Rp100 miliar. Fasilitas bertenor satu tahun itu telah jatuh tempo 17 Juni 2015. Pinjaman ini terdiri atas dua jenis, yaitu pinjaman rekening koran Rp30 miliar dan pinjaman tetap on demand Rp70 miliar. Keduanya memiliki tingkat bunga 16 persen dan dijamin perusahaan.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Fachmi Zarkasi mengatakan perseroan akan memperpanjang pinjaman satu tahun meski enggan menyebut tingkat bunga. Dia optimis bisa melunasi utang tahun depan dengan kas internal setelah mendapat tambahan produksi Blok Lemang di Jambi.
PT Bank Permata Tbk (BNLI)
BNLI meninjau kembali rencana penerbitan surat utang melihat situasi ekonomi makro yang masih tidak menentu. Direktur Utama BNLI Roy Armand Arfandy menuturkan dengan hasil referendum Yunani yang menolak tawaran bantuan asing berdampak pada ketidakstabilan pasar. Sebelumnya BNLI mengkaji penerbitan negotiable certificate of deposit untuk mencukupi kebutuhan ekspansi bisnis dan obligasi konversi (contingent convertibles/coco bonds).
PT Timah Tbk (TINS)
TINS akan menampung bijih hasil tambang timah rakyat di Bangka Belitung, menurut perintah Presiden Joko Widodo meski sebelumnya perseroan menganggap tambang itu ilegal. Syaratnya, perusahaan tambang ini meminta alat produksi timah ponton isap sudah mendapat izin analisis dampak lingungan (amdal). Jumlah penambang ilegal di laut diperkirakan mencapai 1.649 unit kapal, masing masing terdiri atas empat orang. Produksinya minimal 10 kilogram per hari per kapal atau 16 ton per hari dan hingga 6.000 ton per tahun.
PT Jasa Marga Tbk (JSMR)
Perusahaan tol pelat merah JSMR akan membangun proyek properti berkonsep mixed used di Jakarta senilai Rp600 miliar hingga Rp1 triliun pada tahun depan. Proyek itu berada dekat jalan tol yang diperasikan perseroan yaitu daerah Ciledug, dekat JORR 2. Saat ini perseroan tengah menunggu izin pembangunan proyek dari Pemprov DKI.
PT Sejahteraraya Anugrahjaya TBk (SRAJ)
Operator rumah sakit Mayapada Hospital (SRAJ) akan melakukan rights issue sebanyak 5,35 miliar saham baru atau 40 persen modal ditempatkan dan disetor penuh. Nilai nominal Rp100 dan harga penawaran Rp200 sehingga total raihan maksimal Rp1,07 triliun. Setiap pemegang 3 saham lama mendapat 2 hak untuk memesan saham baru.
Pemegang saham utama perseroan yaitu PT Surya Cipta Inti Cemerlang (SCIC) menyatakan kesanggupan untuk melaksanakan haknya mengambil 53,79 persen saham yang ditawarkan. Sekitar 79,1 persen dana akan digunakan untuk peneytoran anak usaha Karya Kharisma Sentotsa yang membangun rumah sakit. Sekitar 6,11 persen untuk membayar utang di CIMB Niaga, dan 12,4 persen untuk meningkatkan penyertaan pada Nirmala Kencana Mas untuk membayar utang. Sisanya untuk modal kerja perseroan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.