Kekhawatiran Yunani Picu Keluarnya Dana Asing? Ini Datanya
Arus masuk di pasar obligasi bulan Juni mencapai Rp23 triliun
Arus masuk di pasar obligasi bulan Juni mencapai Rp23 triliun
Bareksa.com - Memburuknya kondisi Yunani yang memunculkan spekulasi negeri itu akan keluar dari zona eropa dikhawatirkan akan memicu keluarnya dana asing dari negara berkembang, termasuk Indonesia. Yunani--salah satu negara berkembang- diprediksi akan mengalami gagal bayar atas utang sebesar 1,54 miliar Euro kepada Dana Moneter Internasional (IMF). Investor asing yang menaruh dana di pasar negara berkembang dikhawatirkan memindahkan dananya ke negara-negara atau instrumen investasi yang lebih aman.
Keluarnya dana asing dari pasar keuangan Indonesia memang sudah terjadi sejak Maret 2015. Faktor spekulasi peningkatan suku bunga Amerika membuat mayoritas investor memindahkan dananya ke Negeri Paman Sam, yang dibuktikan dengan penguatan nilai tukar dolar terhadap sejumlah mata uang negara berkembang. Selain itu, melambatnya pertumbuhan ekonomi kuartal I-2015 menjadi 4,7 persen juga ikut mendorong keluarnya dana asing dari pasar saham.
Berdasarkan data Bareksa, sejak Maret - Juni 2015 dana asing masih keluar dari pasar saham. Riset Mandiri Sekuritas yang diterima Bareksa 1 Juli 2015 mengungkapkan bahwa fokus investor saat ini pada penerimaan pajak yang hanya bertumbuh 2,4 persen disbanding periode yang sama tahun sebelumnya. Padahal tahun ini pemerintah menargetkan peningkatan penerimaan pajak sampai 30 persen dari tahun lalu.
Promo Terbaru di Bareksa
Berbeda dengan pasar saham, investor asing justru masih cukup berminat masuk ke pasar obligasi Indonesia. Data Bareksa menunjukan adanya dana asing yang masuk ke pasar obligasi sejak April-Juni 2015.
Grafik: Arus Dana Asing di Pasar Keuangan Indonesia
sumber:bareksa.com
Bahkan jumlah dana yang masuk terus bertumbuh dalam tiga bulan terakhir. Meningkatnya yield obligasi pemerintah menjadi pendorong masuknya dana asing di pasar obligasi. Mengutip data tradingeconomics.com, yield obligasi pemerintah sejak Maret - Juni menguat signifikan.
Grafik: Yield 10 Tahun Obligasi Pemerintah Indonesia
sumber:tradingeconomics.com
Selain itu, dorongan masuknya dana asing di pasar obligasi juga terbantu oleh perbaikan outlook rating utang oleh lembaga pemeringkat standard & Poors (S&P) dari 'stabil' menjadi 'positif'. (baca juga: Naiknya Rating Utang S&P Dorong Turunnya Tingkat Bunga Pemerintah; Ini Datanya)
Sampai Juni 2015, arus masuk dana asing di pasar obligasi mencapai Rp23 triliun. Jika ditotal pada Juni 2015, justru terjadi inflow di pasar keuangan Indonesia sebesar Rp19,17 triliun.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.