Penjualan Naik 8,7% Laba Bersih Holcim Tahun 2014 Tetap Turun Hingga 29,8%
Laba bersih Holcim periode Januari-Desember 2014 turun menjadi Rp668 miliar atau Rp87 per saham
Laba bersih Holcim periode Januari-Desember 2014 turun menjadi Rp668 miliar atau Rp87 per saham
Bareksa.com - PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) mencatatkan laba bersih sepanjang tahun 2014 turun 29,8 persen. Hal tersebut dikarenakan melonjaknya beban penjualan dan beban usaha.
Laba bersih Holcim periode Januari-Desember 2014 turun menjadi Rp668 miliar atau Rp87 per saham dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp952 miliar atau 124 per saham.
JP Morgan dalam riset yang dibagikan kepada nasabah, memprediksikan hanya Holcim yang mencatatkan penurunan laba per saham (earning per share/EPS) diantara perusahaan semen lainnya. Ini terkait tingginya pengaruh kurs serta tingginya sensitifitas pada tarif listrik.
Promo Terbaru di Bareksa
Meskipun laba bersih turun, penjualan Holcim mengalami peningkatan 8,7 persen menjadi Rp10,5 triliun dari Rp9,7 triliun yang didorong meningkatnya penjualan semen sebesar 9,4 persen. Menurunnya laba bersih mendorong margin laba bersih juga turun menjadi 6,3 persen dari 9,8 persen.
Meningkatnya beban pokok penjualan sebesar 18,5 persen menekan laba kotor Holcim menjadi Rp3,02 triliun atau turun 9,8 persen dari periode sama tahun sebelumnya.
Selain itu, beban usaha juga melonjak 29 persen menjadi Rp1,7 triliun yang didorong meningkatnya beban distribusi sebesar 23 persen serta beban umum dan administrasi hingga 25 persen. Hal itu mengerek laba usaha Holcim turun 30 persen menjadi Rp1,29 triliun.
"Selesainya pabrik semen di Tuban pada kuartal I-2015 akan meningkatkan margin karena menurunkan biaya distribusi di bagian timur Indonesia," kata Lidya J. Toisuta dalam riset JP Morgan.
Tabel: Ringkasan Kinerja Holcim Tahun 2014 (dalam miliar Rupiah, kecuali EPS dan rasio)
Sumber: Laporan Keuangan SMCB
Sementara itu di sisi neraca, aset yang dimiliki Holcim per Desember 2014 meningkat 15,4 persen menjadi Rp17,2 triliun karena meningkatnya persediaan hingga 24 persen dan aset tetap sebesar 17,2 persen. Sedangkan total utang juga melonjak 37,8 persen menjadi Rp8,4 triliun karena pinjaman jangka panjang bertambah 86,2 persen. Debt to Equity Ratio (DER) juga meningkat menjadi 0,96 kali dari 0,7 kali.
Kemarin harga saham Holcim ditutup turun 1,6 persen menjadi Rp1.870 per saham. JP Morgan menargetkan harga saham SMCB hingga Desember 2015 mencapai Rp2.700 per saham.(al)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.