Apa yang mau kamu cari?
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Kontrak tersebut diperkirakan akan mendorong pendapatan INVS yang dalam setahun terakhir mulai melambat
Kontrak tersebut diperkirakan akan mendorong pendapatan INVS yang dalam setahun terakhir mulai melambat
Bareksa.com – Harga saham perusahaan jasa telekomunikasi PT Inovisi Infracom Tbk (INVS) sontak naik 3 persen menjadi Rp113 per saham ketika pembukaan perdagangan hari ini Kamis, 12 Februari 2015. Bahkan, harga saham INVS sempat menyentuh level Rp121 atau naik 11 persen dari harga penutupan kemarin Rp109 per saham.
Grafik Pergerakan Intraday Harga Saham PT Inovisi Infracom Tbk (INVS)
Sumber: Bareksa.com
Kenaikan harga tersebut seiring aksi beli pelaku pasar setelah manajemen INVS mengumumkan kerjasama senilai $4 miliar atau setara Rp50 triliun dengan mTouche Technology Behard. INVS akan memperoleh hak ekslusif untuk pemasaran dan bagi hasil keuntungan dari iuran pelanggan jika biaya lisensi rerata bulanannya melampaui $150 ribu atau Rp1,89 miliar.
Dalam keterbukaan informasi BEI, Direktur Utama INVS Jerry Djajasaputra berharap permintaan untuk aplikasi keamanan data telekomunikasi tumbuh pesat.
“Kami berniat menjalin kerja sama dengan mTouche untuk menjangkau pemerintah, korporasi dan konsumen di wilayah Asia. Serta menjadikan One Krypto pilihan utama untuk keamanan data ponsel di kawasan regional, bahkan global.”
Kerjasama ini baik bagi pendapatan INVS. Pasalnya, pendapatan INVS mulai mengalami perlambatan dalam setahun belakangan ini.
Berdasarkan data Bareksa, pendapatan INVS selama 9 bulan pertama 2014 hanya tumbuh 17,56 persen menjadi Rp1,41 triliun dari sebelumnya Rp1,2 triliun. Padahal, pertumbuhan pendapatan rata-rata tahunan (CAGR) INVS dalam 6 tahun terakhir mampu tumbuh 103,17 persen.
Grafik Pertumbuhan Pendapatan Periode 2008-2014*
Sumber: Bareksa
Perlambatan tersebut terjadi seiring mulai jenuhnya industri telekomunikasi tanah air. Asosiasi Telekomunikasi Selular Indonesia (ATSI) menilai pertumbuhan industri telekomunikasi pada 2014 pada kisaran 7-8 persen yang sebagian besar didorong oleh pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) Indonesia yang diperkirakan masih bisa tumbuh di atas 6 persen per tahun. (hm)
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.116,64 | - | |||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.104,22 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.883,27 | ||||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.078,57 | - | - | ||||
Insight Renewable Energy Fund | 2.325,38 |
ST014T2
Syariahsukuk tabungan
Imbal Hasil/Th
6,5%
Periode Pembelian
Berakhir dalam 29 hari
Jangka Waktu
2 tahun
Terjual 67%
ST014T4
Syariahsukuk tabungan
Imbal Hasil/Th
6,6%
Periode Pembelian
Berakhir dalam 29 hari
Jangka Waktu
4 tahun
Terjual 42%
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.