BBM Turun Jadi Rp6.600 per Liter, Organda Belum Kaji Penurunan Tarif Taksi
"Kita mengimbau kepada masyarakat dengan turunnya harga minyak ini bisa ikut menurunkan harga-harga lainnya," kata Menko
"Kita mengimbau kepada masyarakat dengan turunnya harga minyak ini bisa ikut menurunkan harga-harga lainnya," kata Menko
Bareksa.com - Presiden Joko Widodo kembali menurunkan harga BBM jenis Premium menjadi Rp6.600 dari Rp7.600 per liternya. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofjan Djalil berharap dengan penurunan harga premium menjadi Rp6.600 per liternya bisa menurunkan ongkos angkutan umum. Tetapi dari Organda sendiri belum ada rencana untuk menurunkan tarif taksi.
"Kita mengimbau kepada masyarakat dengan turunnya harga minyak ini bisa ikut menurunkan harga-harga lainnya," kata Sofjan Djalil hari ini di Istana Negara.
Sementara itu, dihubungi Bareksa.com, Jumat 16 Januari 2014 Ketua Organda Jenis Taksi, M Siburian mengatakan dalam kaitannnya dengan penurunan harga BBM, organda mengatakan operator taxi masih bisa menggunakan tarif bawah jika ingin menyesuaikan dengan kemampuan konsumen.
Promo Terbaru di Bareksa
"(penurunan tarif taxi) kita belum kaji, itu perlu kajian lebih dalam, lagian operator kan bisa gunakan tarif bawah", kata Siburian.
Siburian juga mengkonfirmasi tarif batas bawah taksi saat ini masih sebesar Rp4.000 per kilometer, sementara batas atas Rp4.600 per kilometer.
Walaupun harga BBM turun perusahaan yang bergerak di bidang transportasi belum pasti apakah akan ikut menurunkan tarif mereka. PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengatakan mereka masih menunggu keputusan dari Organda. (baca juga:Jika BBM Turun Jadi Rp6.500 Akankah Tarif Blue Bird Ikut Turun?)
Terkait dengan tarif, Sofyan menjelaskan bahwa pemerintah melalui Menteri Perhubungan akan merumuskan metode baru untuk penentuan tarif angkutan umum ataupun taksi. Menurutnya tarif angkutan umum akan menggunakan metode batas atas dan batas bawah. (baca juga: BBM Premium Turun Rp1.000 menjadi Rp6.600; Positif Bagi ASII, ACES, LPPF & INDF)
Dengan cara seperti ini tarif angkutan tidak akan mengikuti harga premium yang akan terus berubah-ubah. Metode ini menurutnya juga bisa membuat para pengusaha saling bersaing dan menyesuaikan tarif dengan melihat kemampuan konsumen.
"Jadi ada persaingan antara angkutan kota dan juga taksi," kata Sofyan. (np)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.