BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Was-was Situasi Politik, Investor Asing Jual Saham Konstruksi: Data Bareksa

Bareksa07 Oktober 2014
Tags:
Was-was Situasi Politik, Investor Asing Jual Saham Konstruksi: Data Bareksa
Politisi PDI Perjuangan Arif Budiman Sudjatmiko (kedua kiri) bersitegang dengan politisi dari partai lain dalam sidang paripurna pemilihan pimpinan DPR. Empat partai dari 10 partai melakukan "walk out" dalam sidang paripurna tersebut. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)

Idealnya, valuasi sektor konstruksi dengan rasio PER sebesar 14,8x, ungkap analis

Bareksa.com – Keluarnya dana investasi asing sebesar Rp8,7 triliun dari bursa saham dalam tiga minggu terakhir terasa sekali dampaknya, terutama bagi saham sektor konstruksi. Sejak tanggal 10 September, investor asing tercatat terus secara bergelombang melego saham-saham perusahaan konstruksi BUMN.

Investor asing tercatat melakukan aksi jual dengan volume jual terbanyak di saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dengan volume sebanyak 54,789 juta saham, disusul PT PP Tbk (PTPP), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) masing-masing sebanyak 27,79 juta saham, 23,64 juta saham, dan 8,85 juta saham.

Grafik: Perbandingan Harga Penutupan Saham Konstruksi dengan Aliran Dana Asing (Ribu Lembar)

Promo Terbaru di Bareksa

Illustration

Illustration

Illustration

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Hengkangnya investor asing tersebut dinilai Aldo, analis RHB OSK Securities, masih terkait dengan lemahnya posisi tawar pemerintahan Jokowi-JK di parlemen. “Kondisi politik ini menyebabkan investor asing kehilangan rasa confident-nya. “

Aldo menilai lemahnya Koalisi Indonesia Hebat di parlemen membuat investor menilai pemerintahan baru nanti akan sulit menjalankan program-program kerjanya. Dan jika itu benar terjadi, akan berimbas bagi raihan kontrak baru perusahaan-perusahaan konstruksi di atas.

“Tapi, sebaiknya dilihat dulu di kuartal III-2014 dan kuartal IV-2014, jika proyek infrastruktur pemerintah banyak dijalankan maka besar kemungkinan di tahun-tahun selanjutnya akan baik.”

Selain masalah politik, Aldo juga menilai aksi jual investor itu juga terkait dengan valuasi sektor konstruksi yang sudah terlampau tinggi. “Saat ini, valuasi sektor konstruksi memang sudah tinggi. Idealnya, valuasi sektor konstruksi dengan rasio PER sebesar 14,8x berdasarkan data historis.”

Jika dilihat di tabel perbandingan rasio keuangan di bawah, nilai PER untuk keempat saham konstruksi BUMN itu berada pada level di atas 20 x.

Tabel: Perbandingan Rasio Keuangan Perusahaan Konstruksi BUMN

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.385,82

Up0,21%
Up4,12%
Up7,77%
Up8,02%
Up19,27%
Up38,33%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,66

Up0,20%
Up4,14%
Up7,20%
Up7,44%
Up2,99%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.085,69

Up0,57%
Up4,03%
Up7,67%
Up7,80%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.854,58

Up0,55%
Up3,90%
Up7,24%
Up7,38%
Up17,49%
Up40,84%

Insight Renewable Energy Fund

2.289,21

Up0,81%
Up4,14%
Up7,41%
Up7,53%
Up19,89%
Up35,81%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua