Apa yang mau kamu cari?
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Percepatan pertumbuhan ekonomi tanpa perbaikan struktural menimbulkan kenaikan inflasi dan pelemahan Rupiah
Percepatan pertumbuhan ekonomi tanpa perbaikan struktural menimbulkan kenaikan inflasi dan pelemahan Rupiah
Bareksa.com - Pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar tujuh persen selama masa pemerintahannya yaitu tahun 2014-2019.
Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta pesimistis target tersebut dapat terpenuhi dalam kurun waktu lima tahun karena Indonesia saat ini lebih butuh kestabilan ekonomi ketimbang percepatan pertumbuhan ekonomi.
"Untuk mengurangi subsidi, menambah budget infrastruktur, dan membuka peluang investasi asing dalam waktu lima tahun pertama akan sulit," kata Rangga kepada Bareksa.com.
Akbar Faizal, Deputi Bidang Infrastruktur, Perumahan Rakyat dan Transportasi Kantor Transisi Jokowi-JK juga mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan tersebut membutuhkan anggaran investasi infrastruktur sebesar Rp6.500 triliun.
Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) hanya mampu mendanai sekitar 25 persen dari anggaran investasi atau sebesar Rp1.638 triliun sementara sisanya diperlukan bantuan dari pihak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta.
Rangga menilai percepatan pertumbuhan akan meningkatkan impor yang berakibat pada peningkatan inflasi serta pelemahan nilai tukar rupiah. Tetapi jika dalam jangka waktu menengah harga komoditas kembali mengalami kenaikan, maka akan membantu pertumbuhan ekonomi.
"Kalau harga-harga komoditas terutama barubara, CPO, dan mineral lainnya seperti bauksit dan nikel mengalami peningkatan, mungkin pertumbuhan ekonomi bisa mencapai sekitar 6-6,3 persen," prediksi Rangga kepada Bareksa.com. (NP)
*Oleh Nurul Fauziyah
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.121,74 | - | |||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.109,93 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.893,98 | ||||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.085,28 | - | - | ||||
Capital Regular Income Fund Dividen | 1.028,98 | - | - | - | - |
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
SR022
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
16 Mei - 18 Jun 2025
Tipe Kupon
Fixed
SBR014
Saving Bond Ritel
Periode Pembelian
14 Jul - 7 Agt 2025
Tipe Kupon
Mengambang
SR023
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
22 Agt - 12 Sep 2025
Tipe Kupon
Fixed
ORI028
Obligasi Negara Ritel
Periode Pembelian
29 Sep - 23 Okt 2025
Tipe Kupon
Fixed
ST015
SyariahSukuk Tabungan
Periode Pembelian
10 Nov - 3 Des 2025
Tipe Kupon
Mengambang